Siap Melawan Militer Myanmar, Ibu-ibu Hingga Pelajar Mulai Berlatih Bela Diri dan Angkat Senjata
RIAU24.COM - Para warga, termasuk perempuan, pelajar, aktivis, pekerja perkantoran, hingga ibu-ibu mulai belajar cara mengisi senapan dengan peluru, menarik pelatuk granat, dan merakit bom api.
Mereka kabur dari perkantoran, memilih bersembunyi di perdesaan hingga pelosok hutan untuk berlatih bela diri, menangkat senjata untuk melawan militer Myanmar.
Mereka percaya bahwa melawan adalah satu-satunya cara mengalahkan Tatmadaw, angkatan bersenjata Myanmar yang dinilai paling kejam di dunia.
Seorang perempuan muda lainnya juga baru memulai pelatihan militer di hutan. Ia masih ingat, saat kecil berkumpul bersama keluarganya dan diam-diam mendengarkan siaran radio BBC, tindakan yang dulu bisa mendapatkan hukuman penjara.
Ia mengatakan jika menentang secara serempak akan membuat militer tidak bisa tidur dan hidup tidak aman, seperti yang telah mereka lakukan terhadap kita selama ini.
Perempuan itu mengatakan pasukan keamanan mengikuti perintah dan tidak memiliki tujuan yang lebih besar.
Gelombang pemberontakan sipil terhadap junta militer ini terus meluas di Myanmar. Aparat keamanan pun dilaporkan semakin brutal dalam menindak para demonstran.
Komisi Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa sampai saat ini, lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan Myanmar dan pedemo.