Kisah Seram Pembangunan Tol Purbaleunyi, dari Tuyul Berkeliaran Hingga Truk Jalan Sendiri Lindas Pekerja
RIAU24.COM - Pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 sampai KM 97 di sekitar Gunung Hejo diwarnai banyak cerita-cerita mistis dan menyeramkan. Berbagai gangguan dari mahkluk astral membuat banyak peketja ketakutan, bahkan ada nyawa yang ikut melayang.
Menurut cerita sejumlah pekerja, ada rekan mereka yang dipindahkan makhluk gaib saat tertidur lelap ke dekat sungai, ada juga yang menangis sesenggukan saat tidur, bahkan banyak juga yang kesurupan.
Selain itu ada juga buruh bangunan tewas saat proyek itu berjalan. Cara kematian bermacam-macam, ada yang terjatuh dari kendaraan crane dan yang tiba-tiba kendaraan stum berjalan sendiri melindas satu buruh yang tiduran.
Mesin truk juga tiba-tiba bunyi sendiri padahal dalam kondisi mesin mati. Sehingga kernet dan sopir truk ketakutan. Pada satu malam, pun seorang kuli sempat melihat sosok dua bocah gundul berlari lari di atas pancang crane. Kuli itu lari dan terjatuh.
Juru Kunci Gunung Hejo, Jaya Sukaya menceritakan bahwa di Gunung Hejo, Tol Cipularang, Purwakarta terdapat Patilasan Kasuhunan Prabu Siliwangi. Menurutnya, Prabu Siliwangi menjadikan Gunung Hejo sebagai tempat untuk mencari wangsit.
"Saat itu Prabu Siliwangi dalam kondisi yang kalut, karena kondisi Kerajaan Pajajaran yang mulai redup. Maka Prabu Siliwangi bertapa di gunung Hejo yang dipercaya terdapat jejak “karuhun” sunda," katanya di rumahnya, di kawasan Darangdang, Cipularang.
Ditambahkannya, tempat patilasan Prabu Siliwangi itu merupakan puser dayeuh berupa seonggok batu yang menutup lubang yang sangat dalam.
Ia mengalami kejadian mistis, pernah dijumpai penunggu gaib penunggu petilasan itu, yaitu Syekh Magelung Sakti. Perawakan Syek Magelung, tinggi besar, berbaju putih, memakai sorban dan berjenggot.
Menurutnya banyak kecelakaan terjadi di sekitar gunung Hejo. Orang menghubungkan kecelakaan dengan keberadaan gaib di gunung Hejo.
“Mungkin saja Syekh Magelung marah, karena pembuat jalan tol ingkar janji. Dulu, katanya akan dibuat musala di Gunung Hejo. Selain itu, juga akan dibuka akses jalan ke Gunung Hejo. Tapi ternyata, sampai sekarang tidak pernah ada realisasinya,” ungkapnya seperti dilansir oķezone.
Dulu kawasan sekitar Gunung Hejo adalah ladang dan persawahan yang membentang luas. Masyarakat yang akan ritual ke Gunung Hejo hanya bisa jalan kaki melewati pematang sawah dan jalan setapak di pinggir ladang.
Ketika jalan tol mulai dibangun, masyarakat sekitar berharap akan dibuatkan jalan ke arah Gunung Hejo. Apalagi pembuat jalan tol berjanji akan membuatkan jalan dan membangun musala. Tapi jalan dan musala tak pernah terwujud.***