RIAU24.COM - Seorang dokter telah memberi tahu bagaimana menggunakan 'tes napas bawang putih' dapat membantu orang memastikan seseorang melindungi dirinya dari penularan Covid lewat udara.

Dr Julian Tang, konsultan ahli virus di Leicester Royal Infirmary, mendesak para pemimpin kesehatan untuk fokus pada pencegahan penularan virus melalui udara.Seperti dilansir dari Sky News, ia mengatakan bahwa penekanan pada mencuci tangan dan sanitasi itu salah.

Dr Tang mencatat bahwa jika seseorang dapat mencium bau makanan dari napas temannya, mereka memiliki peluang lebih besar untuk terinfeksi Covid-19.

Dia menjelaskan: "Saat Anda berbicara dengan seorang teman atau berbagi suasana yang sama seperti Anda mendengarkan teman Anda berbicara, kami menyebutnya jarak nafas bawang putih. Jadi, jika Anda bisa mencium bau makan siang teman Anda, Anda menghirup sebagian dari udara itu serta virus apa pun yang terhirup bersamanya. Ventilasi yang efektif sama pentingnya dengan jarak sosial dan memakai masker wajah."

Pemerintah sebelumnya meluncurkan kampanye yang mendesak orang Inggris untuk menjaga agar rumah mereka tetap berventilasi dengan membuka jendela dan pintu ketika orang datang berkunjung.

Membiarkan udara segar masuk ke ruang angkasa dapat mengurangi risiko tertular virus hingga 70%.

Dr Tang melanjutkan: 'Jika Anda membuka jendela dan pintu, pintu belakang, itu akan hilang dengan sangat cepat. Anda dapat meningkatkan tingkat ventilasi di area dalam ruangan dan itu mengurangi keseluruhan konsentrasi yang terbawa udara sehingga Anda sebenarnya dapat mengurangi risiko penularan. Saya pikir ini benar-benar semacam tambahan dari apa yang orang lakukan selain jarak sosial. Tetapi jika Anda berada di dalam ruangan sambil minum atau makan. Anda tidak dapat menjaga jarak sosial, sehingga ventilasi menjadi jauh lebih penting untuk berjaga-jaga. "