RIAU24.COM -  Beberapa klub raksasa dunia baik dari Spanyol, Italia, Inggris, sampai Italia sepakat mengikuti Liga Super Eropa (ESL).

Liga ini disebut-sebut bakal menyaingi salah satu turnamet level antar klub Eropa bergengsi di dunia, Champions League Eropa dikutip dari bbc.com, Senin, 19 April 2021.

Keikutsertaan mereka bukan tanpa rintangan, klub-klub yang akan ikut ESL terancam dilarang bermain di kompetisi domestik oleh UEFA sebagai lembaga regulator sepakbola Eropa.

Namun tahukah apa yang menyebabkan klub raksasa dunia tetap ngotot mengikuti ESL ditengah ancaman UEFA?

Uang disebut-sebut sebagi pendorong utamanya. ESL digadang-gadang bakal menghasilkan distribusi pendapatan yang lebih besar.

Apa lagi klub-klub sepak bola belakangan ini turut terpukul parah akibat pandemi Covid. Itu karena jadwal pertandingan terganggu dan absennya penonton.

Apalagi klub-klub raksasa yang diperkuat para pemain bintang membutuhkan banyak pemasukan untuk membayar gaji mereka.

Disebut-sebut turnamen yang akan digelar tahunan itu akan member lebih besar secara signifikan dan mendukung sepakbola Eropa melalui komitmen jangka panjang.

ESL juga dipandang akan menyumbang kontribusi keuangan yang tidak terbatas bagi persepakbolaan Eropa. Tentunya akan tumbuh bersamaan dengan pendapatan liga.

Angka kontribusi ini akan jauh lebih tinggi ketimbang yang dihasilkan oleh kompetisi tingkat Eropa saat ini. Diperkirakan bisa melampaui 10 miliar euro (lebih dari Rp174 triliun) selama tahap-tahap awal.