Inggris Kecam Perlakuan China terhadap Muslim Uighur, Sebut Tindakan Mereka Sebagai Genosida
RIAU24.COM - Parlemen Inggris menjadi pemerintah kesekian yang menyatakan perlakuan China terhadap muslim Uighur sebagai tindak genosida.
Anggota Parlemen di Dewan Rakyat Inggris meloloskan mosi tanpa perlawanan setelah debat tiga jam pada Kamis (22/4) yang menyatakan bahwa Uighur dan minoritas etnis dan agama lainnya di wilayah otonom Xinjiang barat laut China menderita kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.
zxc1
Anggota parlemen Nusrat Ghani, yang diberi sanksi oleh China bersama dengan empat anggota parlemen lainnya bulan lalu, memperkenalkan RUU yang mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mereka tidak boleh menyalahgunakan istilah genosida, mereka juga tidak boleh gagal menggunakannya jika diperlukan.
"Hari ini, parlemen ini memiliki kesempatan bersejarah, bersama - terlepas dari perbedaan partai dalam banyak hal lainnya - untuk menegakkan kepala, berdiri tegak dan membela mereka yang tidak memiliki suara," katanya mengawali.
"Mari kita buat pernyataan hari ini, dengan lantang dan jelas, bahwa Inggris tidak melupakan Uighur dan lainnya dan bahwa kita akan membela mereka dan bersikeras agar pemerintah kita melakukan hal yang sama dengan menyebut ini sebagai genosida," pungkasnya.
zxc2
Beijing telah dituduh oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sebagian besar negara Barat lainnya yang menahan lebih dari satu juta warga Uighurnya di kamp-kamp Xinjiang di mana mereka menjadi sasaran kerja paksa, penyiksaan dan sterilisasi.
China juga dituduh melakukan pembunuhan, kejahatan hak asasi manusia dengan alasan kamp-kamp itu digunakan untuk membasmi tindak terorisme sambil menuntut negara-negara asing untuk berhenti mencampuri urusan internasionalnya.
Pemerintah Kanada, Belanda, dan Amerika Serikat semuanya mengatakan China melakukan genosida.
Ghani mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia mengajukan mosi ke parlemen karena pemerintah mengatakan keputusan itu hanya dapat dilakukan oleh pengadilan, yang setiap jalurnya telah diblokir oleh China.
"Kita perlu mengambil kendali kembali, Rute kami untuk mengumumkan genosida tidak dapat dikendalikan oleh China," tukasnya.