RIAU24.COM -  Lantaran tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah termasuk maraknya informasi salah tersebar di internet, membuat vaksin Covid-19 di Hong Kong menjadi tak terpakai.

Salah satu anggota satuan tugas vaksin di Hong Kong Thomas Tsang memperingatkan bahwa warga Hong Kong hanya memiliki waktu tiga bulan kedepan sebelum batch pertama vaksin Pfizer-BioNTech kedaluwarsa.

"Semua vaksin memiliki tanggal kedaluwarsa. Mereka tidak dapat digunakan setelah tanggal kedaluwarsa dan pusat vaksinasi untuk BioNTech,," ujarnya dikutip dari detik.com, Rabu, 26 Mei 2021.

Belum lagi dosis vaksin Hong Kong yang terbilang melimpah.

Hong Kong membeli masing-masing 7,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Sinovac China. Mereka juga memesan 7,5 juta dosis suntikan AstraZeneca, tetapi kesepakatan itu dibatalkan pada awal 2021.

Tak hanya itu, keraguan juga membayangi tenaga medis. Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengungkapkan hanya sepertiga dari stafnya yang mengambil kesempatan untuk divaksinasi.

Kondisi ini membuat jutaan dosis Pfizer-BioNTech menjadi semakin tidak terpakai. Belum lagi vaksin  harus disimpan pada suhu sangat rendah dan hanya dapat disimpan selama enam bulan.

Pemerintah Hong Kong menyatakan jika hingga saat ini baru 1.231.600 dosis vaksin yang sudah digunakan dari total 3.263.000 dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang dikirim ke Hong Kong.