Sedikitnya Empat Orang Tewas Saat Bom Meledak dan Menghancurkan Minibus di Pinggir Jalan Afghanistan
RIAU24.COM - Sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah minibus yang membawa dosen dan mahasiswa di provinsi Parvan utara Afghanistan, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 11 lainnya, kata para pejabat.
Juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian mengatakan minibus itu ditargetkan pada Sabtu di ibu kota provinsi Charikar saat mentransfer kelompok itu ke Universitas Alberoni di provinsi tetangga Kapisa.
Juru bicara kepolisian provinsi Kapisa Shayeq Shoresh mengatakan bom itu diledakkan dengan remote control.
zxc1
Kementerian pendidikan tinggi mengatakan setidaknya dua dari korban tewas adalah dosen di Universitas Alberoni, menambahkan bahwa yang terluka termasuk dekan universitas dan beberapa mahasiswa.
Beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis, kata Hamed Obaidi, juru bicara kementerian pendidikan tinggi.
TOLO News Afghanistan melaporkan bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 3:15 sore (10:45 GMT).
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan Taliban menyangkal keterlibatan mereka.
Serangan mematikan sebelumnya di Universitas Kabul pada November tahun lalu diklaim oleh kelompok ISIL (ISIS).
Sebagian besar Afghanistan yang dilanda perang telah dikotori dengan bom dan ranjau darat. Banyak yang ditanam oleh pejuang untuk menargetkan konvoi militer, tetapi mereka malah sering membunuh warga sipil.
Serangan Sabtu terjadi beberapa minggu setelah 2.500 hingga 3.500 tentara AS yang tersisa secara resmi mulai meninggalkan negara itu.
Mereka akan pergi paling lambat 11 September. Penarikan itu dilakukan di tengah kebangkitan kembali Taliban, yang mengendalikan atau menguasai lebih dari setengah Afghanistan.
Di bawah perjanjian yang ditandatangani oleh Taliban dan AS tahun lalu, Washington akan menarik pasukan dengan imbalan jaminan keamanan Taliban dan agar kelompok itu memulai pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.
zxc2
Namun, dalam beberapa bulan terakhir , kekerasan di negara itu terus meningkat.
Tiga pekan lalu, serangan bom di luar sekolah di ibu kota Kabul menewaskan 68 orang, sebagian besar pelajar, dan melukai 165 lainnya.
Hampir 1.800 warga sipil Afghanistan tewas atau terluka dalam tiga bulan pertama tahun 2021 selama pertempuran antara pasukan pemerintah dan pejuang Taliban, kata PBB bulan lalu.