Indonesia Akan Tambah Tenaga Listrik 41.000 Megawatt Dalam Satu Dekade
RIAU24.COM - Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas hingga 41.000 megawatt dalam 10 tahun ke depan, menurut rancangan rencana pengadaan listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk periode 2021-2030. Titik.
Pemerintah memastikan rencana pembangunan pembangkit listrik akan mengutamakan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan, kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
"Kami menargetkan penambahan hampir 41.000 megawatt dalam 10 tahun ke depan termasuk 2021," katanya.
Pada 2021, pemerintah menargetkan penambahan 8.915 megawatt yang terdiri dari pembangkit mulut tambang 4.688 megawatt dan pembangkit listrik tenaga gas 3.467 megawatt, katanya.
Sedangkan pembangkit listrik tenaga diesel sebesar 22 megawatt dan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan 737 megawatt.
Rida mengatakan pembangkit berkapasitas 34.520 megawatt sudah dibahas dengan PLN, sedangkan pembangkit berkapasitas 6.439 megawatt masih dalam pembahasan.
Dalam penyusunan RUPTL satu dekade mendatang, pemerintah tetap akan memprioritaskan pembangunan pembangkit berbahan bakar fosil dibandingkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan, dengan rasio 52 persen -48 persen.
Berdasarkan peraturan tersebut, RUPTL dibuat setiap 10 tahun dan dapat berubah jika berdasarkan hasil evaluasi perlu direvisi. Perubahan itu juga bisa terjadi karena diskresi menteri atau gubernur energi dan sumber daya mineral sesuai dengan kewenangannya.