RIAU24.COM -  Sosok Hananya Naftali mendadak bikin heboh netizen Indonesia setelah pernah mengunggah ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia ke-75, Senin (17/8/2020).

Postingan tersebut kemudian kembali mendapat beragam komentar dari netizen Indonesia, terjadi pro dan kontra. Netizen yang kontra rata-rata menyebut perihal konflik Israel-Palestina. Ada juga yang menyinggung jika Indonesia mendukung Palestina sejak dulu.

"Zionis Yahudi pansos ke Indonesia," tulis @oerang_indonesia

"no peace with Israel, f*** you," tulis @lyra.harahap

"I hate Israel.. we love Palestine," parachutis682

Hingga hari ini, Senin (31/5) kolom komentar Instagram Hananya masih dibanjiri komentar dari netizen Indonesia.

Tak hanya mengunggah ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia, Naftali sempat membuat postingan yang mengkritik soal pandangan umat Islam di Indonesia pada Israel. Dirinya bahkan mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat perdamaian yang ada antara orang Muslim dan Yahudi di Israel.

Hananya Naftali mengawali kariernya di dunia digital dengan meluncurkan saluran YouTube nya pada tahun 2012. Ia kemudian menjelma menjadi salah satu influencer pro-Israel yang cukup produktif dan paling banyak dilihat di media sosial.

Video Hananya mendapat ribuan, terkadang puluhan ribu penanyangan dan secara konsisten mendukung Israel. Konten-kontennya beberapa diambil dari kegiatannya sebagai anggota pasukan IDF.

Masa lalu Hananya ternyata tak lepas dari kemiliteran Israel. Ia pernah bertugas sebagai kru tank di Israel Defense Force (IDF) pada sebuah misi bersandi Opertion Protective Edge di Gaza, Palestina.

Sebagai seorang influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial, Hananya kerap mempromosikan Israel dalam bentuk perdamaian ke seluruh dunia.

Terlepas dari aksi kekerasan yang selama ini terjadi, pemuda 22 tahun itu ingin menjadi jembatan untuk memulai hubungan baik secara internasional. Khusunya dunia Arab, lewat wajah Israel yang dicitrakan lebih ramah dan haus akan perdamaian. 

Hananya juga dekat dengan sosok Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.