Segera Diluncurkan, Biografi Presiden Penyair Sutardji
Ia menyadari bahwa kemungkinan masih banyak hal tertinggal dari buku itu ditinjau dari capaian SCB sendiri maupun teknis penulisan biografi. “Jadi, tidak terbaik, cuma pasti diawali dengan niat baik. Insyaalaah,” kata Taufik.
SCB lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941. Mengikuti orangtuanya sebagai polisi, ia berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain di Riau, kemudian ketika berumur sembilan tahun, pindah ke Tanjungpinang, Kepri. Tamat SMA di kota ini, ia melanjutkan pendidikan di Bandung, Jabar. Dari kota inilah, kreativitasnya meledak dengan berbagai pembaharuan berakar pada budaya Melayu Riau tanpa melupakan unsur budaya dari manapun.
Tak pelak, baik puisi maupun baca sajaknya amat fenomenal dipandang darikacamata Timur maupun Barat. Menurut Abdul Hadi WM dalam suatu tulisannya, SCB adalah penyair yang paling banyak dibicarakan di Indonesia dalam 30 tahun terakhir. Nyatanya, SCB tidak saja menulis puisi, tetapi juga cerpen dan esai. Bukunya terbaru bertajuk Kecuali diterbitkan di Yogyakarta yang semula berjudul Petiklah Aku.
Menurut Taufik, biografi SCB ini, memang diterbitkan semi indie, sebab buku tersebut diterbitkan bukan dengan pendekatan bisnis, tetapi hati. “Ya, setidak-tidaknya menurut hati saya, sebab saya mau tata letaknya begitu begini, fotonya seperti itu yang sulit jika dikerjakan penerbit lain,” katanya. ***