Mengenal Gejala Covid-19 varian Delta dari Peneliti Inggris
RIAU24.COM - Varian virus corona Delta B.1.617.2 telah menyebar di banyak negara termasuk Indonesia.
Varian mutasi ganda asal India ini disebut peneliti lebih cepat menular dan lebih mematikan jika dibandingkan dengan gejala Covid biasa dikutip dari bbc.com, Selasa, 22 Juni 2021.
Dibuktikan dari data Kementerian Kesehatan RI pada 18, Juni 2021 dimana virus ini telah menginfeksi 148 orang di enam provinsi di Indonesia.
Menurut studi Zoe Covid Symptom di Inggris yang dilakukan oleh Profesor Tim Spector, gejala tertular varian Delta terasa lebih seperti pilek berat dengan sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung meler atau tersumbat.
Gejala Delta berbeda dengan gejala Covid klasik berupa batuk, demam dan kehilangan indra penciuman yang kini kurang umum terjadi.
Pilek, sakit kepala, dan sakit tenggorokan menjadi gejala yang paling sering dilaporkan terkait dengan infeksi Covid dan varian Delta di Inggris.
"Jika Anda masih muda, Anda akan merasakan gejala yang lebih ringan, mungkin hanya terasa seperti pilek atau perasaan tidak enak badan biasa. Tetaplah di rumah dan lakukan tes," ujar tim ini.
Pilek disebut cenderung berkembang lebih bertahap dan tidak terlalu parah, meskipun tetap membuat Anda merasa tidak sehat.
Bersama dengan batuk, mungkin ada bersin dan sakit tenggorokan dan hidung meler, namun demam, menggigil, nyeri otot dan sakit kepala jarang terjadi.
Jika merasakan pilek dan disertai batuk terus menerus, juga gejala lainnya, tim ini menyarankan untuk melakukan tes virus corona.
Gejala lainnya adalah demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, hilangnya rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah dan diare.
Pada kesempatan yang berbeda Studi Imperial College London React menemukan berbagai gejala tambahan yang terkait dengan Covid jenis ini.
Menggigil, kehilangan nafsu makan, sakit kepala hingga nyeri otot adalah gejala paling kuat terkait dengan terinfeksi, di samping gejala klasik.
Bersin dianggap bukan gejala klasik virus corona, kecuali disertai demam, batuk, atau kehilangan penciuman dan perasa. Tetesan bersin dianggap dapat menyebarkan infeksi, jadi tangkap dengan tisu, taruh di tempat sampah, lalu cuci tangan.