Tak Banyak yang Tahu, Atlet Bulutangkis Asal Kendari Ini Memilih Bela Negara Lain di Olimpiade Tokyo, Alasannya Bikin Shock...
RIAU24.COM - Selalu banyak hal menarik di Olimpiade Tokyo 2020 yang menjadi sorotan. Mulai dari tampan atau cantiknya para atlet yang berjuang hingga atlet yang memilih bertanding dan membela negara lain.
Salah satunya seperti yang dilakukan seorang atlet berdarah Indonesia. Namanya adalah Ade Resky Dwicahyo. Ade merupakan asli Indonesia kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara 14 Mei 1998. Ia turut turun dalam laga Olimpiade Tokyo 2020, namun bukannya embela Tanah Air Indonesia, ia berjuang untuk Azerbaijan.
Diketahui, Ade sebelumnya pernah diberikan kesempatan oleh untuk turun di kejuaraan dunia di tahun 2016. Dua ajang tersebut antara lain adalah Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Namun Ade Resky Dwicahyo tak banyak membantu tim tanah air.
Selama berkiprah di Tanah Air, dia tidak begitu cemerlang. Kemudian, dia merasa berat untuk bersaing dan menembus Pelatnas. Pada Kejuaraan Asia Junior 2016, Timnas Bulutangkis Indonesia kalah di perempatfinal dari tim Korea Selatan sehingga tak mendapatkan medali apapun.
Demikian pula di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2016, Timnas Bulutangkis Indonesia juga gagal meraih medali setelah terhenti di babak perempatfinal. Akhirnya, pelatih Ade yakni Jeffer menawarkan Ade bergabung ke Timnas Azerbaijan, dan Ade menerima tawaran tersebut.
“Saat menerima proposal dari Azerbaijan, saya pikir ini adalah peluang besar untuk bisa mewakili dalam kejuaraan dunia dan Olimpiade," tutur Ade di situs resmi PBSI.
"Saya telah berhasil mewakili federasi Azerbaijan dalam kompetisi internasional selama tiga tahun ini,” katanya.
Ade pun tampil di Olimpiade Tokyo untuk mewakili Azerbaijan yang sudah dia bela selama tiga tahun terakhir ini. Ade mengaku siap dan akan memberikan yang terbaik meskipun harus berhadapan dengan saudara setanah airnya sendiri seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Pebulutangkis Ade Resky saat ini menempati peringkat 144 dunia di sektor tunggal putra dan ganda putra. Di sektor ganda putra, ia juga berduet dengan mantan pemain Indonesia, yaitu Azmy Qowimuramadhoni.
Ade Resky sendiri memiliki tradisi menembus final, setidaknya sejak 2018 lalu. Terhitung, ia sudah main di final sebanya 19 kali, dengan rincian 13 pada 2018 dan enam kali di 2019. Pebulutangkis yang masih berusia 21 tahun tersebut berhasil menyelesaikan pertandingan final itu dengan kemenangan sebanyak 13 kali dan enam sisanya kalah.
Sekedar informasi tambahan, beberapa gelar juara yang ia persembahkan untuk Azerbaijan tersebut ia torehkan dalam dua nomor, yakni tunggal putra dan ganda putra. Sejumlah gelar yang ia raih pada 2018 adalah South Africa International, Zambia International, Botswana International, Bahrain International, Egypt International, dan Belarus International.
Sedangkan pada 2019, Ade Resky mampu mempersembahkan gelar untuk Azerbaijan di Cameroon International dan Egypt International. Namun Ade Resky masih belum bisa menginjakkan kakinya di parta final pada awal 2020 ini. Pencapaian terbaiknya hanya menembus semifinal Uganda International 2020.
Meski begitu, Ade Resky masih berpeluang besar menambahkan jumlah gelar juara dan tradisinya masuk final setelah pandemi virus corona berakhir. Terlepas dari itu, dirinya mengungkapkan keinginan dirinya untuk kembali membela negara kelahirannya Indonesia.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Ade Resky Dwicahyo tergabung di Grup L bersama Anders Antonsen (Denmark) dan Nguyen Tien Minh (Vietnam). Di laga pertama, Ade Resky Dwicahyo menghadapi Nguyen Tien Minh pada Selasa 27 Juli 2021 pukul 18.00 WIB.
Dan melalui permainan menyerang yang gemerlap, Ade Resky Dwicahyo berhasil membungkam lawannya tersebut. Pemain berusia 23 tahun itu memang memperlihatkan penampilan yang dimiliki idolanya dari Malaysia, Lee Chong Wei, dengan semua pukulan smes dan perburuan agresif di net.