Atlet Australia Meninggalkan Tempat Tidur Rusak, Lubang Di Dinding dan Sisa Muntahan Setelah Lakukan Pesta di Desa Olimpiade Tokyo
RIAU24.COM - Beberapa atlet Australia dari tim rugby dan dayung putra mendapat kecaman setelah tersiar kabar bahwa mereka meninggalkan kamar asrama mereka di Desa Olimpiade Tokyo dengan kondisi yang cukup berantakan sebelum keberangkatan mereka kembali ke negara masing-masing.
Akibatnya, perilaku kurang menyenangkan yang mereka lakukan, tidak dapat ditolerir oleh pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti dilansir Riau24.com dari media ABC10, Kamis (4/8/2021), kerusakan yang terjadinya diantaranya tempat tidur yang rusak, lubang di dinding, serta muntahan yang tertinggal.
Juga dilaporkan bahwa tim dayung putra Australia bersama dengan anggota Rugby Australia telah membuat pesta kecil-kecilan di Olimpiade dan mabuk berat hingga merusak kamar mereka. Maskot tim Australia, yang merupakan emu dan kanguru seukuran manusia, juga telah menghilang untuk waktu yang singkat tetapi kemudian ditemukan di tempat anggota tim Jerman tinggal.
Ian Chesterman, ketua Tim Australia membela para atlet dengan mengatakan bahwa tidak ada tindakan disipliner lebih lanjut yang direncanakan setelah permintaan maaf dikeluarkan oleh para atlet yang terlibat.
Chesterman berkata: “Beberapa anak muda melakukan kesalahan, mereka meninggalkan kamar dalam kondisi yang tidak dapat diterima.”
Dia menambahkan bahwa kerusakannya "kecil" dan mencatat bahwa "tempat tidur kardus" yang banyak dibicarakan di akomodasi Olimpiade "bukan hal yang paling sulit untuk dihancurkan."
Chesterman menolak tuduhan bahwa kamar-kamar dibiarkan dalam keadaan yang mengerikan dengan mengatakan: "Kamar-kamar itu tidak sepenuhnya dihancurkan dengan cara apa pun."
Rugby Australia juga dilaporkan telah meluncurkan penyelidikannya sendiri untuk mengklarifikasi apa yang telah terjadi.
Organisasi tersebut mengatakan, “Rugby Australia mengharapkan standar tertinggi dari semua karyawannya, mencontoh nilai-nilai permainan kami – rasa hormat, integritas, semangat, dan kerja tim.”
Chief Executive Officer Komite Olimpiade Australia Matt Carroll mengetahui insiden tersebut serta laporan perilaku "gaduh" dalam penerbangan dengan atlet yang meninggalkan Jepang juga, menyebutnya "sangat mengecewakan."
Komite Olimpiade Australia mengatakan kedua tim yang diduga terlibat mengeluarkan permintaan maaf, dan tidak ada tindakan disipliner lebih lanjut yang diharapkan.