Menyerah, Biden Berharap Mampu Menyelesaikan Evakuasi Tentara dan Warga AS di Afghanistan Sebelum 31 Agustus 2021
RIAU24.COM - Presiden AS Joe Biden hari Minggu (22/08/2021), mengatakan dia masih berencana untuk menyelesaikan evakuasi dramatis dari Afghanistan pada 31 Agustus, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk memperpanjang batas waktu jika perlu.
pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih di pintu keluar yang kacau, Biden mengatakan “harapannya adalah kita tidak perlu memperpanjang.”
Militer Inggris pada hari Minggu mengakui setidaknya tujuh kematian di bandara pada hari sebelumnya.
Sementara itu, Taliban mengatakan pada hari Minggu bahwa "ratusan" pejuangnya sedang menuju ke Lembah Panjshir, salah satu dari sedikit bagian Afghanistan yang belum dikendalikan oleh kelompok itu.
Ahmad Massoud, yang pasukannya mengendalikan pertikaian besar anti-Taliban terakhir, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sementara dia berharap untuk mengadakan pembicaraan dengan kelompok itu, pasukannya siap berperang jika Taliban mencoba mengambil alih Lembah Panjshir.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia masih berencana untuk menyelesaikan evakuasi dramatis dari Afghanistan pada 31 Agustus, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk memperpanjang batas waktu jika perlu. Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih di pintu keluar yang kacau, Biden mengatakan “harapannya adalah kita tidak perlu memperpanjang.”
Namun dia menambahkan bahwa "kita akan melihat apa yang bisa kita lakukan" jika dia diminta oleh para pemimpin asing untuk menunda tenggat waktu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan mengevakuasi warga Amerika dari Kabul adalah "prioritas pertama" pemerintahannya. Di bawah arahan saya, departemen luar negeri terus menjangkau warga Amerika yang tersisa … untuk memastikan keberadaan dan rencana mereka,” katanya dalam sambutan yang dibuat dari Gedung Putih.
“Kami bekerja keras dan secepat yang kami bisa untuk mengeluarkan orang-orang. Itu misi kami. Itulah tujuan kami.”
Biden menambahkan bahwa AS juga mengevakuasi warga sekutu NATO dan sekutu Afghanistan. Sejak 14 Agustus, lebih dari 28.000 orang telah dievakuasi.