Mengerikan, Taliban Menguliti Orang Kristen di Afghanistan Hidup-hidup dan Menggantungnya di Tiang
RIAU24.COM - Dalam pengungkapan yang mengejutkan, mantan anggota Kongres AS Mark Walker menuduh bahwa seorang Kristen Afghanistan dikuliti hidup-hidup dan digantung di tiang oleh Taliban, menurut sebuah laporan oleh India Today.
Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara radio Amerika Todd Starnes, Mark Walker berbicara tentang komunitas Kristen yang berbasis di Afghanistan dan menyatakan keprihatinan bagi mereka. Dia mengatakan para pendeta di sana berusaha menjangkau orang-orang tetapi khawatir, tambah laporan India Today.
"Saya benci menggunakan kata takut, tapi mungkin itu tepat dalam situasi ketika Anda berbicara tentang mencoba mempertahankan kehidupan manusia, mereka berusaha melindungi," kata Mark Walker.
Menyebut situasi di Afghanistan "mengerikan", Mark Walker berkata, "Ada cerita di mana seorang paman yang memiliki hubungan dengan keluarga Kristen dikuliti hidup-hidup dan digantung di sebuah tiang."
Dia mengklaim bahwa insiden itu terjadi pada hari Selasa dan berkata, "Mereka terhubung dengan keluarga yang tidak akan mengakui kesalahan, dan mereka membawa paman mereka dan di depan mereka, mengulitinya hidup-hidup dan menggantungnya di tiang."
Saat ditanya tentang sumber perincian ini, Walker dikutip mengatakan: "Saya tidak bisa menjelaskan semua detail tentang itu, tetapi beberapa aset dan kontak yang masih memiliki orang yang bekerja di sana, baik di sisi kementerian maupun di sisi kementerian. karena beberapa aset yang kami miliki di lapangan selama beberapa tahun terakhir adalah di mana beberapa informasi tersebut mampu memaksa derivatif."
CEO Mercury Radio Arts Glenn Beck melaporkan dari Timur Tengah bahwa pasukan Taliban membakar orang Kristen Afghanistan hidup-hidup. Menurut keterangan informasi yang diperoleh, Glenn Beck saat ini berada di Timur Tengah bersama organisasi miliknya Dana Nazarene.
Dana Nazarene dan Glenn Beck saat ini diketahui tengah mengevakuasi orang Kristen Afghanistan ke Amerika Serikat (AS). Sebanyak 5.100 orang Kristen Afghanistan berhasil dievakuasi dari Afghanistan oleh organisasi ini.
"Kita harus membahayakan banyak orang untuk mengevakuasi orang Kristin ini. Mereka tidak hanya ditandai Taliban untuk dibunuh, tapi juga dibakar hidup-hidup," katanya.
Sebagaimana diketahui, Taliban mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu. Akibatnya, sejumlah warga asing dan warga Afghanistan berbondong-bondong memadati bandar udara Kabul untuk evakuasi lari dari Taliban. Sebanyak 500 orang dievakuasi melalui penerbangan Dana Nazarene.
Kendati demikian, Glenn mengeklaim Departemen Luar Negeri AS telah menghalangi usahanya untuk menyematkan orang-orang Kristen Afghanistan. Glenn saat ini tengah mendirikan camp pemukiman bagi para pengungsi di dua negara di Timur Tengah.
Para pengungsi ini mayoritas adalah anak-anak dan perempuan beragama Kristen dari Afghanistan. Glenn mengatakan, ia menolak membeberkan nama negaranya lantaran khawatir dicekal oleh pemerintah Amerika Serikat.
"Saya khawatir Departemen Luar Negeri AS akan memanggil mereka dan mengancam mereka," tuturnya.