Hasil Survei Menunjukkan 1 Dari 2 Penduduk di Negara Ini Akan Jatuh Miskin Jika Tiba-Tiba Sakit Atau Kehilangan Pekerjaan
RIAU24.COM - Dengan rata-rata orang yang hidup lebih lama, mencapai keamanan finansial untuk hari tua menjadi lebih menantang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Prudential Singapore menemukan bahwa pandemi Covid-19 telah semakin membebani perencanaan keuangan orang Singapura.
Dua laporan dirilis pada Senin (27 September) yang membahas topik perencanaan keuangan di tengah krisis dan dampak pandemi pada umur panjang. Laporan pertama menunjukkan bahwa lebih dari setengah, atau 54 persen, penduduk Singapura yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan berjuang atau tidak dapat memenuhi kebutuhan finansial mereka jika terjadi penyakit yang tidak terduga atau kehilangan pekerjaan.
Penelitian dilakukan antara Mei dan Juni, dengan partisipasi 1.218 warga. Ini meneliti bagaimana pandemi memengaruhi kemampuan warga Singapura untuk membiayai pensiun mereka, dengan asumsi mereka hidup sampai usia 100 tahun, serta kesehatan dan kesejahteraan pribadi mereka dalam skenario itu.
Survei serupa telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, 47 persen responden mengatakan keuangan mereka memburuk sejak awal pandemi, dan sekitar satu dari lima dalam kelompok itu menggambarkan penurunan keuangan mereka sebagai "cukup besar".
Penurunan keuangan terbesar di antara mereka yang berusia antara 35 dan 44 (48 persen) dan antara 45 dan 54 (54 persen), kata laporan itu.