107 Anak Korban Konflik Sosial, Kemensos Berikan Layanan Darurat dan Trauma Healing pada Keluarga Terdampak
RIAU24.COM - Kementerian Sosial RI melalui Balai "Rumbai" di Pekanbaru respon cepat peristiwa konflik sosial antara PT. Padasa Enam Utama dan eks buruh. Seperti ramai diberitakan di media, sebanyak 107 orang telah diungsikan oleh Komnas Perlindungan Anak (PA) Riau bersama Danlanud Roesmin Noerjadin.
Sebagaimana arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, terkait dengan peristiwa konflik ini bahwa Balai segera menurunkan tim dalam rangka memberikan layanan kedaruratan, asesmen dan pemenuhan kebutuhan korban, serta dukungan psikososial trauma healing untuk menjamin keamanan korban.
Sejak Sabtu (18/9) malam tim pekerja sosial Balai Rumbai di Pekanbaru telah melalukan rapid asesmen di Dinas Sosial Provinsi. Berdasarkan hasil rapid asesmen, sebanyak 57 orang yang terdiri dari anak-anak, balita, dan orang tua yang mengalami trauma dievakuasi untuk di tempatkan di rumah aman Balai "Rumbai" di Pekanbaru (19/9).
Sebelumnya, tim balai telah memberikan sejumlah bantuan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi sebanyak 107 jiwa. Di antaranya 35 orang dewasa, 55 anak-anak dan 17 balita. Bantuan tersebut berupa susu dan kebutuhan harian lainnya.
Selain itu, balai juga telah menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk pemenuhan hidup yang layak para pengungsi berupa family kit dan baby kit serta nutrisi yang cukup untuk anak sebanyak 72 paket.
Bersama pendamping rehsos Provinsi Riau, Tim Balai Rumbai saat ini sedang melakukan layanan dukungan psikososial (LDP) bagi anak, mengingat konflik buruh tersebut dapat menyebabkan tekanan pada psikologis anak sehingga membuat banyak anak yang ketakutan. Selanjutnya Balai akan melakukan asesmen lebih lanjut terhadap kondisi terkini anak dan keluarga.
"Perasaan kami setap kejadian semuanya pada takut dan anak-anak pun ikut trauma. Jadi setelah kami diamankan ke tempat Balai, rasa takut memang masih ada, tapi kami merasa bersyukur dikasih tempat tinggal yang layak, keperluan-keperluan yang dibutuhkan pun terpenuhi. Kami merasa lebih tenang karena keamanan dan kehidupun kami pun sudah lebih terjamin. Kami sangat berterimakasih pada Kementerian Sosial yang telah membantu kami." Ujar N, salah satu korban yang dievakuasi menjelaskan saat dimintai keterangan.