Pemuda Ini Nekat Sampai Kanada dari Asia Tenggara Tanpa Naik Pesawat
RIAU24.COM - Para petualang sejati sudah merindukan traveling, tapi sayangnya masih belum bisa ke mana-mana. Banyak dari mereka memposting foto-foto lama ke Instagram untuk mengenang kembali momen liburan seru jauh sebelum pandemi melanda. Mahasiswa satu ini sama saja seperti mereka, tapi bedanya dia berkeliling dunia tanpa naik pesawat sama sekali.
Dilansir dalam Vice.id, Ganesha Balakrishnan baru berusia 20 ketika ide gila muncul. Lelaki asal Singapura itu sedang bingung harus ngapain setelah menyelesaikan wajib militer pada 2018.
Berhubung kuliahnya di Kanada baru dimulai 10 bulan lagi, jadi tidak ada salahnya, dong, kalau dia berangkat saat itu juga lewat jalur darat? Hitung-hitung sekalian main ke negara lain.
Beberapa minggu setelah mendapatkan ide, dia berangkat sambil menggendong ransel berisi laptop, kamera DSLR dan beberapa helai pakaian. Perjalanannya dimulai pada November 2018.
Seraya membolak-balik paspor selama panggilan Zoom, Ganesha mengenang telah mengunjungi 23 negara hingga Agustus 2019. Dia berpergian dari satu tempat ke tempat lain hanya dengan kereta, bus, mobil dan kapal.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang jarang atau bahkan belum pernah dilakukan orang lain,” Ungkap Ganesha.
Ganesha memegang uang harian sebesar 25 dolar Singapura (Rp. 264 ribu), sehingga dia bergantung pada penginapan gratis yang ditawarkan di situs ‘couch-surfing’.
“Sejak bertualang, saya sering memaksa diri (untuk melakukan apa yang tidak biasa dilakukan). Dari sini, saya memahami bahwa batasan yang saya kira saya miliki sebenarnya tidak ada. Justru saya lah yang membatasi diri,” tegasnya.
Ganesha bertolak dari Singapura menuju Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam.
Dia mengarung Sungai Mekong dengan perahu sampai ke Tiongkok. Dari sana, dia jalan-jalan ke Korea Utara, lalu balik ke Tiongkok untuk menjelajahi Asia Tengah. Baru setelah itu Ganesha pergi ke Eropa. Sesampainya di Jerman, dia naik kapal kargo melintasi Samudra Atlantik menuju Amerika Serikat.
Dia kemudian bertemu orang tua di New York, dan berkendara ke Montreal. Dia sampai di Kanada tepat sebelum hari pertama kuliah.