RIAU24.COM -  Laporan terbaru dari AidData pada akhir September silam menyebutkan jika Indonesia memiliki utang gelap atau utang tersembunyi yang jumlahnya terbilang fantastis.

Utang gelap Indonesia disebut-sebut mencapai 17,28 miliar dolar Amerika Serikat, atau setara dengan Rp266 triliun rupiah dikutip dari rmol.id, Rabu, 6 Oktober 2021.

Nilai tersebut sama dengan 1,6 persen PDB Indonesia, dan merupakan utang yang diberikan China sejak tahun 2000 hingga 2017.

Katanya, utang tersebut disalurkan kepada perusahaan negara (BUMN), bank milik negara, Special Purpose Vehicle (SPV), perusahaan patungan dan lembaga sektor swasta.

Bukan disalurkan melalui pemerintah negara peminjam.

Jika ditelusuri lagi utang tersebut tercipta usai ambisi China membuat jalur sutera baru yang disebut Belt and Road Initiative (BRI) memaksa negara-negara mitranya menumpuk utang gelap.

Tak hanya utang gelap, Indonesia juga memiliki utang terbaru dengan nilai 4,42 miliar dolar Amerika Serikat atau setera dengan Rp63 triliun rupiah pada periode 2000-2017 pada China.

Utang tersebut didapat melalui skema Official Development Assistance (ODA).

Serta pinjaman melalui skema Other Official Flows (OOF) sebesar 29,96 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 427 triliun.