Tragis, Bocah Malang Ini Meninggal Sepulang Sekolah, Usai Sopir Sekolah Tak Sengaja Meninggalkannya di Dalam Bus Selama 3 Jam
RIAU24.COM - Meskipun masih belum ada jumlah pasti anak autis di Malaysia, namun berdasarkan penelitian skala kecil yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, anak berusia 18 hingga 26 bulan menemukan prevalensi 1,6 per 1000 anak atau sekitar satu dari 625.
Ada banyak cerita yang menampilkan beberapa kecemerlangan yang dimiliki anak-anak ini, seperti menciptakan sejumlah interpretasi unik dari banyak logo terkenal dan lainnya yang lukisannya ditampilkan di tengara penting. Bahkan anak-anak seperti itu sering kali dapat unggul bila diperlakukan dengan perhatian dan kasih.
Namun, terkadang mereka yang memiliki kelebihan tersebut sayangnya diabaikan oleh mereka yang seharusnya merawatnya.
Hal ini ditunjukkan dalam kasus baru-baru ini dari seorang anak berusia 8 tahun yang kehilangan nyawanya karena kelalaian sopir van sekolahnya.
Dilansir dari BERNAMA , anak malang itu kehilangan nyawanya setelah ditinggalkan di dalam mobil van yang terkunci selama tiga jam di Taman Nusari Bayu 2, Bandar Sri Sendayan di Seremban.
Kapolsek Seremban ACP Mohd Said Ibrahim menyatakan bahwa mereka telah menerima laporan kematian gadis autis berusia 8 tahun itu sekitar pukul 19:46 tadi malam.
Setelah diselidiki lebih lanjut, ditemukan bahwa korban dimaksudkan untuk dikirim ke pusat penitipan anak di Taman Nusari Aman, tetapi pengemudi van berusia 34 tahun itu akhirnya kembali ke rumah tanpa menyadari bahwa dia masih di dalam van.
Dikatakan bahwa pengemudi van tidak menyadari bahwa anak itu ditinggalkan di dalam van antara pukul 14.30 hingga 17.30.
Pada saat itu dia menyadari, dia sudah tidak sadarkan diri.
Anak itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tuanku Ja'afar, di mana dia kemudian dinyatakan meninggal. Pemeriksaan jenazah akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Sopir telah ditangkap dan kasusnya akan diselidiki lebih lanjut berdasarkan Bagian 31 (1) (a) Undang-Undang Anak 2001.