Naas, Sebuah Pesawat Harus Terjun Bebas Karena Sang Pilot Membiarkan Putranya Duduk di Kabin Pilot, Ternyata Inilah yang Dilakukan Si Anak
Akibatnya, seluruh 75 orang (63 penumpang dan 12 kru) di dalamnya, tewas. Demikian seperti dikutip dari The New York Times . Awalnya, Aeroflot 593 saat itu sedang dalam perjalanan dari Bandara Internasional Sheremetyevo Rusia ke Bandara Kai Tak, Hong Kong.
Kebanyakan penumpang adalah para pekerja dari Hong Kong dan Taiwan yang sedang mencari pekerjaan di Rusia. Salah satu ko-pilot, Yaroslav Kudrinsky membawa dua anaknya, Eldar dan Yana, duduk di dalam kabin pilot. Ketika itu, sistem pilot-otomatis (autopilot) diaktifkan.
Yana si anak perempuan pilot yang duduk di kursi kokpit depan, mengira ayahnya menerbangkan pesawat walaupun sebenarnya tidak. Sementara, anak lelakinya Eldar Kudrinsky tanpa sepengetahuan ayahnya, tiba-tiba mencoba mengendalikan seluruh kontrol pesawat.
Sang pilot tidak mengetahui anaknya mematikan autopilot dan komputer penerbangan telah mengubah aileron menjadi manual, namun pesawat tidak memperingatkan adanya bahaya; walaupun lampu peringatan telah menyala. Apesnya, hal ini tidak diketahui oleh sang pilot.
Yang mengetahui kejadian ini pertama kali adalah Eldar. Putra si pilot itu melihat pesawat berbelok ke kanan dengan tajam. Pesawat dengan cepat menukik tajam 45 derajat.
Pilot Kudrinsky dan kopilot buru-buru mengambil kendali pesawat yang menukik tajam menuju lembah pegunungan. Di tengah kepanikan, pada satu titik, para pilot sesungguhnya telah berhasil menormalisasi kendali dan lintasan terbang pesawat.