Korban Pembunuhan Komunis di Indonesia Tahun 1965 Meminta Inggris Untuk Mengungkapkan Kebenaran Tentang Perannya Dalam Genosida dan Propaganda Anti-Cina
Pengungkapan itu dapat memainkan peran besar dalam upaya pencarian kebenaran Indonesia mengenai tragedi tersebut, dan dapat mengarah pada rekonsiliasi antara negara dan para korban, katanya, tetapi “hanya jika pemerintah bersedia mengungkapkan masa lalunya yang kelam”.
Beroperasi dari Singapura, Departemen Riset Informasi (IRD) Kantor Luar Negeri Inggris pada tahun 1965 telah menghasilkan pamflet dan buletin yang menghasut pengusiran Sukarno dan pembersihan komunis di Indonesia setelah kudeta yang gagal pada 30 September. Dokumen-dokumen itu, yang disimpan di luar aturan 20 tahun biasanya, sekarang dapat diakses di kantor Arsip Nasional Inggris di Kew, London.
Minggu ini di Asia mendapatkan salah satu buletin IRD, “edisi khusus” berjudul Kenyataan2 ('Fakta'). Itu dikirim dari kantor IRD di Singapura ke London pada 13 Oktober 1965, dua minggu setelah percobaan kudeta.
Buletin itu dibuat agar terlihat seperti “ditulis oleh para patriot Indonesia, tetapi sebenarnya ditulis oleh propagandis Inggris,” kata The Guardian.
“'Masalah khusus' dan buletin yang menghasut lainnya dalam seri ini dikirim ke sekitar 1.500 penerima," kata surat kabar itu.
“Untuk menyamarkan buletin asal Inggris itu dikirim ke Indonesia melalui kota-kota Asia termasuk Hong Kong, Tokyo, dan Manila.”