Korban Pembunuhan Komunis di Indonesia Tahun 1965 Meminta Inggris Untuk Mengungkapkan Kebenaran Tentang Perannya Dalam Genosida dan Propaganda Anti-Cina
Pemerintah Inggris juga menggunakan hubungan informalnya dengan media Barat, termasuk BBC, untuk menyebarkan propagandanya, karena tidak seperti sumber berita lain di Indonesia, mereka tidak terpengaruh oleh sensor Sukarno, kata The Guardian, menggemakan temuan IPT 1965 pada 2016.
Newsletter itu menyerukan kepada orang-orang Indonesia yang “patriotik” untuk menghentikan “kanker komunis”.
“Setiap penyakit yang membuat orang menjadi pewaris dapat disembuhkan – karena pemerintahan yang buruk dapat diperbaiki … tetapi kejahatan komunisme yang mengancam keberadaan kita, setelah mengambil alih, tidak akan pernah bisa dihilangkan tanpa perang dan kekerasan yang mengerikan,” tulis editor buletin itu. .
Newsletter itu juga menggarisbawahi keprihatinan Barat tentang hubungan Sukarno yang berkembang dengan Cina. “Selama bertahun-tahun, PKI semakin kuat. Dibantu oleh Peking [Cina] dan didukung oleh Sukarno sendiri, komunis, seperti semut putih, telah menggerogoti struktur negara,” katanya.
“Kami tidak dapat mengatakan berapa lama Sukarno akan hidup, tetapi kami tahu bahwa jika dia bertahan tiga tahun lagi, PKI akan menjadi begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa menyelamatkan Indonesia dari menjadi negara bawahan Peking.”
Ia juga mengklaim bahwa pemerintahan Sukarno dan “Cina Merah” sedang bernegosiasi untuk “melepaskan bom atom” di Indonesia, sebuah peristiwa yang “akan mendiskreditkan kita lebih jauh di mata negara-negara yang darinya persahabatan sejati sangat diinginkan.”