RIAU24.COM - KETIKA mata menjadi merah banyak yang akan mengira bahwa itu adalah sakit mata, padahal kondisi tersebut sebenarnya bisa juga karena kadar gula darah yang tinggi. Bagi penderita diabetes, kondisi ini mungkin umum terjadi dan oleh karena itu disarankan untuk memeriksakan kesehatan mata ke dokter.

Hal ini karena gula darah tinggi dapat menyebabkan penglihatan kabur, katarak, glaukoma dan retinopati. Faktanya, diabetes adalah penyebab utama kebutaan bagi individu berusia 20 hingga 74 tahun. Kondisi ini dikenal sebagai retinopati diabetik dan merupakan kondisi mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan jika pembuluh darah di retina rusak.

Retinopati diabetik ini mungkin tidak menunjukkan gejala awal dan bagi penderita diabetes perlu dilakukan tindakan pencegahan dini. Tanda paling jelas dari mata pasien diabetes mulai memburuk ketika penglihatan menjadi kabur.

Penglihatan pasien mungkin lebih baik di pagi hari tetapi menjadi kabur di malam hari setelah mengkonsumsi berbagai makanan tinggi gula tanpa kontrol. Hal ini terjadi karena kadar gula darah menjadi tinggi dan dapat menyebabkan lensa mata membengkak sehingga membuat penglihatan menjadi kabur.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan retinopati diabetik yang dapat menyebabkan penderita menjadi buta.

Sebenarnya itu adalah penyebab paling umum bagi pasien untuk kehilangan indra penglihatan mereka. Selain itu, kadar gula yang tidak terkontrol dengan baik juga dapat menyebabkan dua masalah lain, di antaranya;

1. Katarak

Penderita diabetes dua sampai lima kali lebih mungkin untuk mengembangkan katarak.

Katarak terjadi ketika lensa mata 'berawan' sehingga menutupi pandangan dengan jelas.

2. Glaukoma

Penderita diabetes juga lebih berisiko terkena glaukoma. Masalah ini terjadi karena adanya tekanan yang terjadi pada mata saat cairan tidak dapat mengalir secara normal.

Masalah ini dapat merusak saraf dan pembuluh darah dan menyebabkan masalah penglihatan.