Perjalanan pindah agama Ananda Soebandono dimulai saat ia menerima ajakan sang teman ke gereja. Saat itu, materi khotbah di gereja adalah tentang jati diri. Setelah khotbah, Ananda berdoa dan ditunjukkan vision.

“Setelah khotbah gue berdoa ‘ya Allah aku ingin tahu siapa jati diri aku sebenarnya, aku ingin tahu siapa aku sebenarnya, aku ingin tahu siapa sih aku yang selama ini aku rasa kehampaan’, berkali kali. Tiba-tiba gue dapat vision, itu seperti gambar gereja tua, dan itu masih jauh masih tertutup. Gue pertama kali berdoa, meminta, gue dikasih vision, gue deg-degan,” kata Ananda Soebandono.

Ananda pun bingung dengan maksud dari vision tersebut hingga menanyakan kepada temannya. Kemudian ia diminta untuk tetap menunaikan ibadah salat dan meminta petunjuk kepada Allah.

Di minggu kedua, Ananda kembali datang ke gereja dan tetap meminta hal yang sama saat berdoa. Ia pun mendapat vision yang sama dengan pintu gereja tertutup yang lebih dekat.

Saat kembali ke gereja Ananda merasa bergetar saat pastornya membahas materi tentang ‘you’re the winner’. Setelah itu, ia minta ditunjukkan pada Allah tentang siapa sebenarnya Tuhan yang harus ia ikuti seumur hidupnya. Saat itu juga, Ananda mendapat vision yang sama dari sebelumnya, dengan pintu gereja yang terbuka.

Dari situ lah, Ananda berterima kasih kepada Tuhan Yesus. Ia mengaku terima Tuhan Yesus pada Februari 2016. Meski sempat ditentang, keluarga Ananda Soebandono akhirnya menerima keputusannya untuk pindah agama.