Ketua Demokrat Bengkalis Bersuara, Soal Perseteruan Fraksi Suara Rakyat Antara Nasdem dan Demokrat
RIAU24.COM -BENGKALIS - Menyikapi polemik yang terjadi ditengah masyarakat terkait saling klaim pokok pikiran anggota dewan. Ketua Demokrat Kabupaten Bengkalis Nur Azmi Hasyim angkat bicara.
Hal tersebut disampaikan Nur Azmi Hasyim saat ditemui sejumlah wartawan dikantor Demokrat Bengkalis, Senin 1 November 2021.
"Menanggapi kekisruhan tersebut, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengenai saling klaim pokok pikiran, perlu saya tegaskan bahwa saya tidak ingin masuk keranah tersebut, karena itu merupakan hak masing - masing dari anggota dan biarlah mereka yang menyelesaikannya,"ujar Nur Azmi Hasyim.
Emi kembali menjelaskan soal pemisahan fraksi tersebut. Menurutnya hal tersebut lumrah dan biasa terjadi dalam politik, apalagi gabungan fraksi tersebut tidak berasal dari satu partai dan tidak adanya lagi kenyamanan dan kecocokan antar sesama anggota.
"Saya lebih cenderung mengedepankan masalah waktu pemisahan. Saya mengharapkan hal tersebut dapat dilakukan setelah pembahasan dan pengesahan APBD tahun 2022. Karena, jika dilakukan sekarang, akan mengganggu proses pembahasan dan berdampak terhadap kepentingan masyarakat luas,"ujarnya.
Emi juga mengakui, sudah didiskusikan kepada pimpinan DPRD Bengkalis mengingat pemisahan tersebut idealnya melalui harus beberapa tahapan dan harus diparipurnakan, tidak bisa ujug - ujug berpisah begitu saja.
"Menanggapi pernyataan ketua Nasdem Bengkalis yang menyampaikan pernah menghubungi saya. Perlu saya tegaskan, hal tersebut benar. Namun, itu terjadi setelah viralnya video dan pernyataan pemisahan fraksi di media online dan media sosial,"ujarnya lagi.
"Tentu saya kaget, kenapa pemisahan tersebut lebih dulu diungkapkan di media tanpa melakukan pembicaraan kepada saya. Padahal sebelumnya saya sudah menginstruksikan kepada anggota dewan saya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik - baik,"ucapnya lagi.
Nur Azmi Hasyim juga menegaskan terkait pemecatan Tenaga Ahli Fraksi.
"Perlu saya meluruskan bahwa tidak ada pecat memecat. Yang ada adalah tenaga ahli tersebut diinstruksikan untuk menarik diri mengingat kapasitas beliau sebagai fungsionaris partai Demokrat,"ujar Emi lagi.
Terakhir, Ketua Demokrat mengharapkan permasalahan ini tidak berlarut karena masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang harus mendapat perhatian bersama.
"Masih banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian dan diselesaikan anggota dewan dan kami berkomitmen untuk itu sesuai dengan tagline partai yakni Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat,"pungkasnya.