Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing di Afghanistan, Padahal Sudah Gunakan Dolar AS Sejak Lama
"Imarah Islam menginstruksikan semua warga, pemilik toko, pedagang, pengusaha dan masyarakat umum untuk selanjutnya melakukan semua transaksi di Afghanistan dan secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
"Siapa pun yang melanggar perintah ini akan menghadapi tindakan hukum," tambahnya.
Setelah Taliban menguasai negara Afghanistan pada Agustus, miliaran dolar aset luar negeri Afghanistan dibekukan oleh Federal Reserve AS dan bank sentral di Eropa.
"Kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mempertahankan sanksi kami terhadap Taliban tetapi pada saat yang sama menemukan cara untuk bantuan kemanusiaan yang sah untuk sampai ke orang-orang Afghanistan. Itulah tepatnya yang kami lakukan," kata Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat Wally Adeyemo.