RIAU24.COM -  Insiden terjadi saat Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna persetujuan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin, 8 November 2021.

Insiden itu terkait permohonan anggota DPR RI dari Fraksi PKS Fahmi Alaydrus yang meminta interupsi namun tak ditanggapi Puan Maharani dikutip dari rmol.id.

"Pimpinan, saya minta waktu pimpinan. Interupsi, pimpinan saya A432!," ujar Fahmi.

Bukannya menanggapi, Puan Maharani malah tak mengindahkan permintaan dari kader partai dakwah tersebut.

Sampai Puan Maharani mengetuk palu sidang persetujuan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto berbunyi, permintaan itu tidak jua dikabulkan.

Fahmi yang permintaanya tak diindahkan malah mengungkit-ungkit upaya Puan Maharani yang maju Pilpres 2024.

"Bagaimana mau jadi Capres kalau begitu," ujarnya kembali.