Polandia Tolak Ribuan Pengungsi Timur Tengah Dari Belarusia Melintasi Perbatasan
RIAU24.COM - Polandia, yang merupakan negara anggota Uni Eropa dan NATO, pada Senin (8/11/2021) menolak upaya ratusan migran melintasi wilayah perbatasannya dengan Belarusia. Aksi ilegal ribuan migran lainnya diperkirakan sedang dalam perjalanan dan kemungkinan bakal melakukan berbagai upaya melewati perbatasan.
Dilansir dari Okezone, Juru bicara (Jubir) pemerintah Polandia Piotr Muller menyebut ke para wartawan bahwa sekira 3 ribu hingga 4 ribu migran kini berada di dekat perbatasan Polandia.
Polandia memperingatkan gelombang migran yang masuk bisa mengakibatkan konflik “bersenjata” di wilayahnya. Amerika Serikat (AS) sudah meminta Belarusia untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai pengaturan arus masuk migran, sedangkan Uni Eropa menyerukan sanksi baru terhadap rezim yang memerintah di negara tersebur.
Brussels telah menuduh pimpinan Belarusia Alexander Lukashenko memfasilitasi gelombang migran serta pengungsi, terutama yang berasal dari Timur Tengah (Timteng), untuk masuk ke wilayah Polandia sebagai pembalasan atas sanksi yang sudah dijatuhkan oleh Uni Eropa.
Pada Senin NATO juga mengutuk aksi Belarusia, dan menuduh pemerintah di sana menggunakan para migran sebagai pion politik. Penjaga perbatasan Polandia mengunggah rekaman video di Twitter yang menunjukkan para migran menggunakan pemotong kawat dan cabang-cabang kayu untuk menerobos pagar kawat berduri di area perbatasan.