Hubungan Dengan Ukraina Memanas, Rusia Kerahkan Pasukan Terjun Payung ke Krimea
RIAU24.COM - Hubungan Rusia dan Ukraina kembali memanas. Bahkan kedua negara diambang konflik setelah Rusia bakal mengerahkan resimen pasukan terjun payung baru di Krimea, Rabu (17/11/2021).
Dilansir dari Okezone, Krimea, daerah yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014. Langkah tersebut diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan terkait pengerahan ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Memang situasi panas antara Rusia dan Ukraina meningkat sejak Moskow menyuarakan keberatannya terhadap perjanjian kerangka kerja di mana Ukraina bakal memakai pembiayaan Inggris guna meningkatkan kemampuan angkatan lautnya. Pembiayaan tersebut memungkinkan Kiev untuk membeli rudal dan membangun kapal rudal serta pangkalan angkatan laut di Laut Azov.
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan mingguan sebagaimana dilansir Reuters, menyatakan keberatan atas pengerahan di wilayah Krimea. "Kami melihat fakta ini sebagai bukti praktis terbaru dari meningkatnya aktivitas militer Inggris di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia, khususnya Ukraina," ujar Maria Zakharova.
Komentar tersebut menambah pola pernyataan dalam beberapa pekan terakhir di mana Rusia sudah menyuarakan oposisi yang semakin keras terhadap dukungan militer Barat dalam bentuk apa pun untuk Ukraina. Apalagi kemungkinan bergabung dengan NATO.
NATO juga Amerika Serikat (AS) sudah menyatakan prihatin tentang pergerakan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Di sisi lain, Rusia menuduh Ukraina, AS dan sekutu mereka mengambil langkah-langkah yang menimbulkan ketidakstabilan di wilayah sekitar Rusia, termasuk di Laut Hitam.
Bahkan Kementerian pertahanan Ukraina menyebut pada Rabu bahwa angkatan bersenjatanya sudah melakukan latihan di dekat perbatasan Krimea. Rusia sudah menanggapi kekhawatiran terkait aktivitas pasukannya di perbatasan Ukraina dengan menyangkal bahwa mereka mengancam siapa pun.
Rusia mengkritik laporan berita yang menimbulkan kekhawatiran dan menegaskan haknya dalam mengerahkan militernya sesuka hati di wilayahnya sendiri.