Covid-19 Menguntit Penduduk Desa Indonesia yang Melarikan Diri Dari Erupsi Gunung Semeru
Dr Irandi Putra Pratomo, kepala petugas medis Gugus Tugas COVID-19 dan Unit Medis Pulmonologi di Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok, dekat ibu kota Jakarta, mengatakan dokter masih membahas apakah letusan itu dapat menyebabkan peningkatan kasus COVID-19. , atau memperburuk gejala COVID-19 pada pasien.
“Kami belum bisa memastikan apakah virus COVID-19 dan abu vulkanik akan saling berinteraksi. Tapi kita sudah tahu bahwa letusan gunung berapi dapat menyebabkan cedera inhalasi akut pada paru-paru,” ujarnya.
Komplikasi kesehatan
Irandi mengatakan studi tentang efek abu vulkanik pada paru-paru relatif maju di Indonesia, karena negara itu terletak di Cincin Api Pasifik dan sering melihat aktivitas seismik, termasuk letusan gunung berapi, yang berarti bahwa hujan abu adalah sesuatu yang banyak penduduk di seluruh dunia. nusantara mungkin mengalami.
Abu vulkanik terdiri dari gas dan partikel kecil yang dapat berupa batuan, kristal dan kaca, dan dapat memiliki efek berbahaya pada sistem pernapasan jika terhirup.
Dalam situasi di mana gunung berapi meletus dan pasien terpapar abu, Irandi mengatakan bahwa kasus darurat mungkin memerlukan dukungan lanjutan untuk pernapasan, termasuk bronkoskopi, prosedur medis memasukkan tabung tipis ke hidung atau mulut untuk mengamati dan mengobati cedera saluran napas secara lokal. .