Sementara suaminya, Fathur (bukan nama sebenarnya) (45), mengatakan bahwa dia dan istrinya memberikan bayi mereka ke pasutri yang tidak punya anak.

Freya mengaku awalnya tak berniat meminta imbalan atas bayinya itu, namun mengingat anak-anaknya yang lain kelaparan, dia meminta sejumlah kecil uang.

“Saya tidak mampu membeli susu, makanan, atau obat-obatan. Dengan uang itu, saya bisa membeli makanan selama setengah tahun,” kata Freya lagi.

Penghasilan Fathur tak bisa menopang kehidupan keluarga itu, bahkan anak sulung mereka, yang baru berusia 12 tahun, terpaksa bekerja mendorong gerobak demi menghasilkan uang tambahan.

“Kami membutuhkan bantuan, kami lapar dan miskin. Tidak ada kesempatan kerja di Afghanistan. Kami memiliki anak. Kami paling membutuhkan tepung dan minyak, yang tidak kami miliki.”

“Akan baik juga jika ada kayu bakar. Saya tidak mampu membeli daging dalam dua atau tiga bulan terakhir. Kami hanya puny roti untuk anak-anak, itu pun tak selalu ada,” tambah Fathur.