Wanita Afghanistan Berbaris Penuhi Jalan Kabul, Tuntut Taliban yang Diduga Bunuh Para Tentara
Protes itu terjadi beberapa minggu setelah laporan oleh PBB, Amnesty International dan Human Rights Watch, di mana ada dugaan kredibel lebih dari 100 pembunuhan di luar proses hukum oleh Taliban.
"Saya ingin memberitahu dunia, memberitahu Taliban untuk berhenti membunuh. Kami menginginkan kebebasan, kami menginginkan keadilan, kami menginginkan hak asasi manusia," kata pengunjuk rasa Nayera Koahistani.
Para pengunjuk rasa juga menyampaikan keberatan terhadap pembatasan yang dihadapi perempuan di bawah pemerintahan Taliban.
Baca juga: China Bersiap Menghadapi Ketegangan Baru dengan Trump Atas Perdagangan, Teknologi, dan Taiwan
"Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia. Kita harus membela hak-hak kita," kata Koahistani