Kisah Pilu Jessa, Dijual Keluarganya Sejak Bocah untuk Dijadikan Budak Seks
''Aku kabur tidak seperti cerita dongeng seperti film Disney, waktu itu sangat dipenuhi ketakutan dan berbulan-bulan persiapan. Aku takut akan hal-hal yang aku tidak ketahui, takut aku diburu oleh germo dan orang-orang yang menyiksaku, dan takut akan masa depan,'' ucapnya.
''Ditambah lagi aku juga merasakan kebebasan untuk pertama kali. Kebebasan bisa melihat langit biru dan tumbleweed mengapung di jalan ketika aku menuju rumah aman dan aku merasa matahari mencium wajahku. Perlahan seperti bunga mulai membuka kelopaknya kepada matahari, aku mulai melemah kepada orang-orang di sekitarku dan aku mulai membiarkan cinta masuk,'' katanya.
Wanita yang kini berusia 34 tahun itu tinggal di sana hingga visanya habis dan harus kembali ke Kanada. Sampai suatu hari, ia kembali mengalami pelecehan ketika seorang wanita yang mendekatinya menjebaknya untuk diperkosa sekumpulan pria. Kembali mengalami trauma, ia akhirnya kabur dan kembali ke Colorado kemudian dibantu untuk hidup di sana. Kini Jessa sudah hidup bebas. Ia bahkan bisa mengejar pendidikan dan lulus S1 di jurusan konseling klinis dengan IPK 4.0. Jessa kemudian diadopsi oleh sepasang suami istri yang ditemuinya di jalan menuju rumah aman.
Ia pun telah menikah dan membangun sebuah organisasi bersama yang dinamakan BridgeHope untuk membantu anak-anak yang diperdagangkan.
''Walau aku sudah melihat hal-hal yang seharusnya tidak pernah dilihat orang lain dan aku sudah merasakan hal-hal yang seharusnya tidak dialami orang lain, awalku tidak mendefinisikanku. Aku menolak kejahatan dari masa laluku menang. Malah kesakitanku punya tujuan sekarang,'' tutur Jessa.