Akhirnya Ada Jawaban Mengapa Kecoa Dapat Bertahan Dari Ledakan Nuklir dan Akhir Dunia
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan minggu ini, para peneliti mencoba untuk mengumpulkan mengapa teman serumah non-konsensual ini begitu kuat. Para peneliti Cina mengurutkan genom kecoa Amerika dan membandingkannya dengan genom dua spesies terkait lainnya, kecoa Australia dan kecoa smokybrown. Mereka juga membandingkan data genetik dengan yang diperoleh dari serangga sepupu seperti rayap dan kecoa Jerman.
Apa yang tim temukan adalah bahwa kecoa Amerika memiliki salah satu genom terbesar di antara semua serangga yang pernah kita lihat, kedua setelah belalang biasa. Subbagian tertentu dari gen-gen tersebut, dari waktu ke waktu, telah melebar cakupannya, terutama yang terkait dengan kemoreseptor dan detoksifikasi.
Baca juga: Emperor Penguin Melakukan Perjalanan Epik, Berenang Lebih dari 3.500 km dari Antartika ke Australia
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan
Kemoresepsi pada dasarnya adalah kemampuan hewan untuk mencium dan merasakan lingkungannya. Dalam kasus kecoa Amerika, ia memiliki sejumlah besar gen dengan reseptor rasa pahit, yang mungkin membantu kecoa memakan apa saja untuk bertahan hidup, termasuk kulitnya yang terkelupas dalam keadaan darurat. Gen detoksifikasi, di sisi lain, membantu kecoak bertahan dari serangan kimia (semprotan serangga Anda), dan bahkan mengembangkan resistensi terhadap mereka dari waktu ke waktu. Mereka bukan satu-satunya serangga yang mengembangkan kemampuan ini, tetapi ia menggabungkan dengan segala hal lain yang dapat dilakukan kecoak untuk membuat makhluk itu jauh lebih tangguh.