PT RAPP Jamin Kualitas Pendidikan di Bangku Sekolah Dasar Lewat Sentuhan Program School Improvement
RIAU24.COM - PERKEMBANGAN dunia pendidikan yang sangat pesat membuat para guru harus bekerja keras untuk menghasilkan generasi penerus yang unggul dan berdaya saing. Para guru pun dituntut untuk berinovasi sesuai dengan pengembangan ilmu saat ini.
Seiring dengan langkah itu, dalam rangka membantu masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan serta kapasitas guru di sekolah, PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) memberikan sejumlah program beasiswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, pelatihan guru, dan menyediakan fasilitas dan peralatan sekolah.
Beberapa waktu lalu PT RAPP menggelar bincang-bincang bertemakan Peran Industri Terpadu Pulp, Paper, dan Rayon dalam Mendorong Pertumbuhan Daerah dan Pengembangan Masyarakat di Provinsi Riau. Dalam acara tersebut, Head of Community Development RAPP, Hasto Teguh Kuncoro, mengatakan saat ini memiliki tiga program dalam mendorong pertumbuhan daerah dan pengembangan masyarakat di Riau. Ketiga program itu yakni Education, Empowerment, dan Enhancement.
zxc1
“Program education ini pun terdiri dari tiga kegiatan di antaranya school improvement, vokasi, dan beasiswa,” kata Hasto.
Lebih jauh, ia menjabarkan ketiga kegiatan di program education tersebut yang mana dalam school improvement ada stakeholder meeting, pengembangan fasilitator daerah, pelatihan tingkat sekolah, pendampingan sekolah, dan monitoring dan evaluasi.
“Kemudian kegiatan vokasi ada magang, penyelarasan kurikulum, kunjungan industri, dan guru tamu. Sedangkan di kegiatan beasiswa itu mencakup jenjang SMA, S1, ikatan dinas, dan motivasi penerimaan beasiswa,” tuturnya.
Hasto menuturkan dalam Program Empowerment, PT RAPP memiliki dua program yang selama ini dijalani. Dua program itu yakni agribisnis berkelanjutan dan pengembangan UMKM.
“Karena sisi ini penting untuk masyarakat secara luas kan, tak hanya pada pelajar saja. Misalnya di kegiatan agribisnis berkelanjutan itu ada peningkatan pengetahuan petani, produktifitas petani, dan akses pemasaran. Lalu di kegiatan pengembangan UMKM ada peningkatan kapasitas, produktifitas juga, dan akses pemasarannya juga tapi anggap penting,” jelasnya.
Terakhir, ia menyampaikan Program Enhancement yang tak kalah penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Hasto menambahkan RAPP berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan program pendidikan di sekitar wilayah operasionalnya. Peningkatan mutu pendidikan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) tahun 2030 nomor 4, yakni memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
“Hal ini sejalan dengan komitmen transformatif APRIL 2030 di antaranya kemajuan ionklusif khususnya yang meliputi sasaran untuk pengembangan masyarakat melalui prakarsa di bidang pendidikan yang bermutu,” tutupnya.
Ditambahkan, apa yang diberikan perusahaan sesuai dengan prinsip pendiri perusahaan, Sukanto Tanoto, bahwa dalam menjalankan bisnis harus baik untuk masyarakat (community), negara (country), iklim (climate) dan perusahaan (company).
“Dengan adanya program ini, perusahaan turut ambil andil dalam mewujudkan cita-cita para guru dan siswa di daerah operasional perusahaan sebagai salah satu bentuk komitmen dalam memajukan pendidikan," tuturnya.
Hal itu pula sejalan dengan visi dan misi Tanoto Foundation. Organisasi filantropi independen ini didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh. Tanoto Foundation memulai kegiatannya pada 1981, dimana saat itu membangun Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di Besitang, Sumatera Utara.
Tanoto Foundation menjalankan program berdasarkan keyakinan bahwa pendidikan berkualitas bisa mempercepat terciptanya kesetaraan peluang. Kami memanfaatkan kekuatan transformatif pendidikan untuk membantu masyarakat agar bisa mewujudkan potensi dan memperbaiki taraf hidupnya. Tujuan dari pasangan suami-istri ini mendirikan Tanoto Foundation untuk meningkatkan kualitas pendidikan pendidikan agar setiap orang dapat mengembangkan potensinya.
Salah satu bentuk perhatian dari sektor pendidikan sebagai wujud pengabdian dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) yang merupakan bagian dari Community Development-nya adalah School Improvement, dimana program itu guna mengangkat kualitas pendidikan dasar pada lima kabupaten di Provinsi Riau.
Program School Improvement merupakan lanjutan dari program Pelita Pendidikan yang dilakukan Tanoto Foundation sebelumnya. Program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar melalui peningkatan akreditasi sekolah, mewujudkan sekolah Adiwiyata dan peningkatan kualitas pembelajaran. Sekaligus tiga tujuan tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan dari program tersebut. Saat ini terdapat 60 sekolah dasar (SD) sebagai mitra School Improvement yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau. Kelimanya termasuk dalam kawasan lokasi industri atau hutan tanaman dari PT RAPP.
zxc2
Di Kabupaten Pelalawan tercatat 18 SD, Kabupaten Siak ada 11 SD, Kabupaten Kampar 8 SD, Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 13 SD, dan Kabupaten Kepulauan Meranti 10 SD. Melihat dari cakupan wilayah kabupaten, banyaknya jumlah sekolah dasar dan tenaga pengajar yang menjadi subyek sekaligus objek program ini, menunjukkan masif dan komprehensifnya pekerjaan yang harus dituntaskan semua stakeholder. Dari materi pelatihan School Improvement juga memperlihatkan kesungguhan niat guna mendongkrak kualitas pendidikan. Materi pelatihan yang terdiri dari tiga modul tersebut mampunyai isi beragam dan sangat detail; baik bersifat konseptual, praktikal dan terstruktur. Mulai dari proses perencanaan, eksekusi, monitoring hingga evaluasi program.
Terlebih saat ini sejak pandemi Covid-19 memaksa para siswa dan guru melakukan pembelajaran jarak jauh membuat cara belajar mengajar berubah.
Tujuan dari Program School Improvemet ini untuk meningkatkan kemampuan membaca, berbicara, berhitung siswa, dan berkontribusi pada pencapaian akreditasi sekolah dan pencapaian sekolah adiwiyata.
Secara garis besar ada sembilan tahapan dari peningkatan mutu pendidikan sekolah yang menjadi mitra binaan Program School Improvement. Tahapan tersebut adalah 1) Seleksi Fasilitator Daerah, 2) Training of Trainee (ToT) Fasilitator Daerah (Fasda), 3) Fasda Meeting, 4) Stakeholder Meeting, 5) School Planning Meeting, 6) Study Visit, 7) Pelatihan Tingkat Sekolah, 8) Manajemen Berbasis Sekolah, dan 9) Pembelajaran dan Peran Serta Masyarakat.
Program School Improvement juga menyediakan wadah berbagi cerita baik melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dari sekolah mitra PT RAPP.
Salah seorang guru di SDN 018 Tanjung Padang, Aini mengatakan program pelatihan school improvement dari RAPP sangat bermanfaat bagi para guru terutama pembelajaran jarak jauh.
"Selama mengikuti program ini, kami merasakan manfaat Program School Improvement. Tim RAPP memberikan arahan dengan baik bagaimana mengajar secara daring dan cara menerangkan materi ke siswa," tuturnya.
Dia merasa program school improvement sangat bermanfaat untuk dirinya, siswa dan sekolahnya. Proses pembelajaran lebih maksimal dan hasilnya terlihat. Para siswa dan guru lebih termotivasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dia mencontohkan sejak mengikuti Modul 1, katanya, ia lebih terbuka wawasannya dan bisa improvisasi menggunakan bahan ajar dengan memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar.
“Guru juga lebih termotivasi untuk mengeksplor bahan ajar," ungkapnya.
Seperti dijelaskan Head Strategic Program Community Development, Berton Anwar, materi pelatihan berasal dari Tanoto Foundation. Begitu juga dengan fasilitator nasionalnya. Yang tak kalah pentingnya bahwa modul-modul tersebut telah mendapat legalitas dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.
Program School Improvement juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang menjadi agent of change (agen/aktor perubahan) yang disebut sebagai Fasilitator Daerah (Fasda). Terdapat dua kategori Fasda. Pertama, Fasda PBM (Proses Belajar Mengajar) yang merupakan seorang guru dengan tugas memfasilitasi atau memberi pelatihan/pendampingan kepada guru mulai kelas satu sampai kelas enam (1-6). Kedua, Fasda MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang merupakan seorang kepala sekolah atau pengawas sekolah dengan tugas memfasilitasi atau memberi pelatihan/pendampingan kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, koordinator wilayah dan komite sekolah.
Oleh sebab itu setiap Fasda mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Kemudian barulah Fasda yang menyampaikan ilmu yang didapat ke guru-guru lewat berbagai pelatihan, Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Namun pemilihan seseorang menjadi Fasda juga cukup ketat dengan sejumlah syarat. Para guru atau kepala sekolah/pengawas sekolah diseleksi oleh Tim School Improvement bersama dinas pendidikan setiap kabupaten.
Namun sebelum semua tahapan Program School Improvement dilakukan, terlebih dahulu diikat dengan satu memorandum of understanding (MoU). Dokumen resmi ini melibatkan kepala pemerintahan kabupaten (bupati) dan kepala dinas pendidikan kabupaten bersama Community Development PT RAPP.
Head Strategic Program Community Development menambahkan bahwa program School Improvement ini bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNRI untuk evaluasi program kedepannya, dan ternyata hasilnya sangat memuaskan.
"Kami sampaikan sebagai bahan evaluasi, bahwa setiap program dari Community Development yang dilakukan kita melakukan kerjasama dengan LPPM UNRI untuk melakukan evaluasi bagaimana kira-kira kinerja programnya dan untuk evaluasi kita yang terakhir dilakukan dan patut berbangga karena program ini adalah program yang nilainya paling tinggi dari semua program yang dilakukan oleh Community Development," kata Berton.
Disampaikan, program School Improvement pada bidang perencanaan dari nilai maksimum 100 didapatkan nilai 80,61. Lalu tingkat kepuasan masyarakat mendapatkan 80,6.
"Untuk tingkat kepuasan masyarakat, kita pakai referensi dari Menpan RB dan pelaksanaan kita dari nilai maksimum 100 kita dapat nilai 80,6 dari sistem monitoring dan evaluasi mendapatkan 88,1. Jadi bisa dikatakan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai monitoring kita berjalan baik dan lancar dan kegiatan," ujar Berton.
Rencananya, PT RAPP kembali melakukan penambahan jumlah sekolah untuk masuk kedalam program School Improvement, dari yang jumlah awal hanya 10 sekolah di Kabupaten Kepulauan Meranti ditambah 14 sekolah yang nantinya akan berjumlah 24 sekolah.
"Tahun ini kita ada lagi penambahan 14 sekolah program literasi dan numerasi dari program School Improvement yang sebelumnya ada 10 sekolah akreditasi dan Adiwiyata yang masuk program sama," ujarnya lagi.
"Ini sejalan dengan program pemerintah, selain ingin meningkatkan nilai program evaluasi dari organisasi dan kita punya target nantinya di tahun 2030, sekolah-sekolah yang menjadi mitra kita di program studi improvement ini nilai interaksi dan nomor resinya itu 10 persen diatas rata-rata nasional. Mudah-mudahan Kegiatan ini jadi keberkahan dan menambah perbendaharaan ilmu kita dalam melaksanakan kegiatan di sekolah serta dapat menjadi bekal dalam menerapkan dan menyebarluaskan ke sekolah masing-masing," ungkapnya.
Senada yang disampaikan perwakilan Stakeholder Relations (SHR) Manager RAPP wilayah Kepulauan Meranti, Ningrum mengatakan, adapun tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah dasar mitra PT RAPP yang berada di 5 Kabupaten wilayah operasional perusahaan.
Dikatakan, saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat Sekolah Dasar (SD) yang berada di sekitar wilayah operasional yakni berada di dua kecamatan yaitu Kecamatan Merbau dan Tasik Putripuyu dan satu sekolah di Kota Selatpanjang yakni SDN 002.
"Kami akan melanjutkan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pendidikan. Kita akan melanjutkan program yang saat ini dari 10 SD mitra kita tambah 14 SD kita menjadi selalu bersinergi dan mendukung program pemerintah salah satunya di bidang pendidikan agar visi dan misi dari bupati yaitu menjadikan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti maju, cerdas dan bermartabat. Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat dan berguna meningkatkan skill dari para guru sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu dan kualitas dari murid dan sekolah," pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Sukirno mengatakan program School Improvement yang digagas oleh PT RAPP merupakan sebuah program bagus untuk meningkatkan pengetahuan tenaga pendidik. Hanya saja yang dipertanyakan adalah implementasi guru terhadap murid nantinya, untuk itu sangat diperlukan penyesuaian terhadap kurikulum.
"Program ini sangat bagus, namun implementasi ke siswa bagaimana, ilmu yang bagus ini bisa diimplementasikan kepada murid. Untuk itu saya minta sesuaikan dengan kurikulum saat ini," kata Sukirno.
Plt Kepala Dinas Pendidikan itu juga mengucapkan terimakasih kepada PT RAPP yang telah banyak membantu terhadap pendidikan di Kepulauan Meranti.
Dikatakan, program School Improvement yang digelar oleh Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) disebut sangat membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepulauan Meranti untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti
"Terimakasih saya ucapkan PT RAPP yang telah memberikan pembelajaran dan juga telah banyak membantu dunia pendidikan, bayangkan saja jika tidak ada kerjasama seperti ini, mungkin tak cukup APBD menanggung semua ini," ujar Sukirno.
Sukirno mengapresiasi Program School Improvement yang dapat membantu para guru dalam meningkatkan kualitas mengajar. Para guru diharapkan menjadi inovatif dan kreatif agar para siswa tidak bosan saat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ditengah pandemi seperti ini.
"Program ini menambah pengetahuan baru dan bermanfaat bagi para guru kita. Meningkatkan kapasitas guru tentu sejalan dengan meningkatnya kapasitas generasi penerus bangsa kita. Terima kasih kepada RAPP atas kontribusi pada dunia pendidikan di Kepulauan Meranti," terangnya.
Sebagai kilas balik peduli terhadap program pendidikan telah dimulai oleh perusahaan sejak 1999. Ini dibuktikan dengan mendukung renovasi dan pengembangan 219 sekolah di pedesaan. Juga telah melatih sebanyak 600 guru sejak 2009-2012. Untuk memastikan lebih banyak anggota masyarakat memiliki akses ke pendidikan, Grup APRIL telah menyediakan berbagai program. Di antaranya beasiswa yang mencakup tingkat sekolah dasar hingga universitas, serta menyediakan seragam anak didik, fasilitas dan peralatan pendidikan sekolah.
lewat Program School Improvement komitmen kuat terhadap kemajuan pendidikan semakin mengakar. Ada tanggung jawab moral sekaligus tanggung jawab praksis untuk sungguh-sungguh merealisasikan kemajuan dunia pendidikan dalam kerangka misi bersama.
Selain memperhatikan sektor pendidikan, peningkatan ekonomi masyarakat tentu menjadi faktor penting dalam keberlangsungan bisnis PT RAPP di Indonesia. Perusahaan itu sendiri tergabung kedalam Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) yang anggota dari Raja Garuda Emas (RGE) Group yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973.
Di bawah kepemimpinannya, RGE Group telah berkembang menjadi kelompok usaha global yang mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan, dengan total aset lebih dari US$ 20 miliar serta jangkauan penjualan di seluruh dunia. APRIL sendiri merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang mengintegrasikan produksi fiber, pulp, kertas dan rayon. Melalui anak perusahaannya, PT RAPP mulai melakukan pengembangan perkebunan dan pengoperasian pabrik sejak tahun 1993.
Sebagai salah satu pelopor perusahaan yang bertanggung jawab, APRIL dan anak perusahaannya melaksanakan prinsip 5C yang dipercaya oleh Sukanto Tanoto, dimana praktek bisnis harus membawa kebaikan bagi masyarakat (Community), negara (Country), iklim (Climate), pelanggan (Customer) dan pada akhirnya baik bagi perusahaan (Company).
Dengan demikian, tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam operasional dan manajemen APRIL untuk memajukan lingkungan dan mengembangkan masyarakat serta untuk memenuhi tanggung jawab sosial korporasi.
Keberadaan industri pulp dan kertas di daerah memberikan dampak bagi ekonomi daerah terutama keuangan
pemerintah daerah. Begitu juga dengan keberadaan APRIL di Provinsi Riau dengan perusahaannya PT RAPP yang
memberikan dampak bagi keuangan pemerintrah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota yang ada. Dampak langsung yang diperoleh ialah pembayaran langsung dari berbagai jenis pajak dan bukan pajak berupa segala pembayaran RAPP kepada pemerintah Provinsi Riau dan daerah yang termasuk dalam yang melingkupi wilayah kerja RAPP.
Pembayaran langsung tersebut mengalir ke pemerintah daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam
berbagai jenis pembayaran seperti Pajak kendaraan, BPHTB, pajak air dan lain sebagainya.
Pembayaran-pembayaran langsung ini akan mempengaruhi anggaran kedua pemerintah sub-nasional tersebut khususnya dari aspek penerimaan daerah.
Dampak fiskal atas aktivitas ekonomi RAPP juga dapat dilihat dari dampak tidak langsung khususnya bagi pemerintah daerah. Maksud tidak langsung di sini adalah aliran pembayaran perusahaan tidak langsung dibayarkan oleh pelaku usaha kepada pemerintah daerah bersangkutan, melainkan terlebih dahulu melalui pemerintah pusat. Kemudian, dari pemerintah pusat ditransfer kembali ke pemerintah daerah seperti yang diatur oleh undang-undang. Dampak tidak langsung atas kegiatan operasi RAPP kepada Provinsi Riau dan beberapa kabupaten di wilayah operasional dapat ditelusuri dari dua hal yaitu transfer intra-pemerintahan dan dana bagi hasil. Transfer intra-pemerintahan merupakan transfer yang berasal dari APBN pemerintah pusat ke pemerintah daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Transfer dalam DAU dan DAK
adalah salah satu implikasi dilaksanakannya otonomi daerah seperti diamanatkan dalam undang-undang. Secara nasional besarnya transfer DAU ke daerah adalah 26% dari Penerimaan Dalam Negeri (PDN) dalam APBN.
Selain itu, menyadari pentingnya pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang untuk bisnis yang berkelanjutan, Grup APRIL juga meluncurkan serangkaian inisiatif pembangunan ekonomi untuk membantu pengembangan pengusaha lokal berskala kecil dan menengah (UKM)
Grup APRIL membangun kemitraan dengan masyarakat sebagai bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan. Kemitraan ini ditunjukan dengan memberdayakan dan mendorong kemandirian masyarakat setempat.
Selama hampir tiga dekade, Grup APRIL telah berkontribusi pada pembangunan masyarakat di Provinsi Riau dengan membantu menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai program pembangunan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Konsep pemberdayaan masyarakat menjadi hal yang mesti diimplementasikan oleh RAPP yang sudah meraup keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam yang ada di Provinsi Riau. Dampak keberadaan PT. RAPP sebagai salah satu MNC di Provinsi Riau yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kondisi nyaman dari lapangan kerja yang baru, maka akan semakin meningkatkan total produksi perusahaan RAPP dan ini tentunya menciptakan kemajuan ekonomi dan meningkatkan persentase taraf ekonomi masyarakat Riau.
Sebagai sebuah perusahaan besar yang sukses, Grup APRIL secara konsisten memberikan kontribusi siginifkan terhadap perkonomian lokal, daerah, dan nasional. Hal tersebut terlihat dari hasil studi yang dilakukan oleh Unit Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia adalah 6,9 persen dampak ekonomi Riau, 5,4 persen pendapatan rumah tangga di Riau menciptakan lebih dari 5.000 lapang pekerjaan, berkontribusi 2, 29 kali lipat pada pendapatan provinsi, menciptakan 90 ribu tidak langsung lapangan kerja, 2,36 kali lipat pada pendapatan rumah tangga dan 5,70 kali lipat pendapatan pekerjaan.
Sementara itu untuk program pengembangan masyarakat, melalui Yayasan Tanoto Foundation yang bekerja sama Community Development APRIL Group melakukan berbagai kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat.
Yakni, mulai dari pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), pengembangan petani kelapa sawit, memfasilitasi pembentukan koperasi atau kelompok petani, hingga melatih praktik pertanian yang baik dan ketrampilan lainnya.
Situasi pandemi Covid-19 masih menyisakan dampak ke berbagai sektor. Namun demikian, sektor manufaktur memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah. Seperti langkah inisiatif PT RAPP kepada mitra kerjanya.
Kami satu-satunya perusahaan di dunia yang mengintegrasikan produksi fiber, pulp, kertas dan rayon. Komitmen, partisipasi, dukungan dan kerja keras kami semua akan membuat perusahaan semakin berkembang bersama mitra dan masyarakat," kata Head of Coorporate Communication RAPP Dony Hermawan.
Ditambahkan, pihaknya menyadari bahwa dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat, khususnya di Indonesia, adalah suatu hal yang kompleks mengingat setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk mencapai musyawarah mufakat atau suara mayoritas warga desa sekitar wilayah konsensi.
Grup APRIL telah membangun sebuah kompleks perusahaan yang menampung hingga 7.000 orang. Termasuk di dalamnya sekolah, fasilitas kesehatan, fasilitas rekreasi, sarana ibadah, lapangan olahraga dan fasilitas lainnya bagi karyawan dan keluarga mereka. Grup APRIL memulai produksi pulp komersial pada tahun 1995, diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998. Pabrik mampu memproduksi hingga 2,8 juta ton bubur kertas dan 1,15 juta ton kertas per tahun. Pabrik menggunakan mesin dan teknologi kelas dunia untuk menghasilkan produk pulp dan kertas yang berkualitas untuk dipasarkan di seluruh dunia.
Pengoperasian pabrik atas dasar prinsip-prinsip "lean manufacturing”. Artinya pabrik yang menghasilkan praktik-praktik efisien dalam penggunaan energi dan air serta meminimalisir emisi. Selain pabrik pulp dan kertas, Grup APRIL juga berinvestasi secara signifikan pada bidang sarana dan prasarana. Termasuk jalan raya, pelabuhan dan bandara, untuk memungkinkan perusahaan membawa hasil produksinya ke pasar. Sehingga pertumbuhan wilayah ini mencerminkan pertumbuhan operasional Grup APRIL di Indonesia. Pada 2010, kegiatan operasional kehutanan Grup APRIL memberikan kontribusi sebesar 6,9 persen pada total perekonomian Provinsi Riau. Grup APRIL telah menciptakan sekitar 90.000 lapangan kerja bagi masyarakat. APRIL juga berkontribusi terhadap pemberian akses yang lebih baik pada pendidikan dan dukungan sosial di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan dan perumahan. Grup APRIL telah membantu meningkatkan standar hidup dan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 30 persen. Menyadari pentingnya pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang untuk bisnis yang berkelanjutan, Grup APRIL juga meluncurkan serangkaian inisiatif pembangunan ekonomi untuk membantu pengembangan pengusaha lokal berskala kecil dan menengah (UKM). Sertifikasi Bukti Komitmen Tinggi Terhadap Lingkungan Pada 2002, Grup APRIL menerapkan sistem legalitas kayu secara menyeluruh untuk mencegah kayu ilegal memasuki rantai pasokan dan produksi.
Grup APRIL ikut menjadi salah satu penandatangan Prinsip-Prinsip Perjanjian Global PBB. Di tahun yang sama, PT RAPP disertifikasi untuk Pengelolaan Hutan Tanaman Berkelanjutan berdasarkan standar Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). APRIL berhasil mendapatkan sertifikasi kembali di bawah SPFM-LEI pada 2011 lima tahun ke depan. Pada 2007, Grup APRIL melalui anak perusahaan menjadi yang pertama dan satu-satunya perusahaan Indonesia yang diakui Dewan Bisnis Dunia untuk Pengembangan yang Berkelanjutan (WBCSD). Pada 2008, penyelesaian Pulp Line 3 menjadikan Riau sebagai rumah untuk pabrik pulp dan kertas terintegrasi terbesar di dunia. Kapasitas produksinya mencapai 2,8 juta ton per tahun. Pabrik yang bersertifikat ISO 9001 yang: 8000 dan ISO 14001 terus berinvestasi dalam teknologi untuk memastikan perusahaan dapat berswadaya memenuhi kebutuhan tenaga listriknya sendiri. Sejak 2010, fasilitas produksi Grup APRIL telah disertifikasi oleh Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) pada sisi standar Chains of Custody. Ini memastikan bahwa semua bahan baku yang masuk ke pabrik dipasok dari sumber-sumber resmi alias tidak bermasalah. Grup APRIL juga memperoleh sertifikasi dari Label Penghijauan Hong Kong (Hong Kong Green Label) untuk produk PaperOneTM pada tahun 2010. Pada Oktober 2011, PT RAPP berhasil disertifikasi oleh standar dari Bureau Veritas untuk Asal dan Legalitas Kayu (Timber Origin and Legality/OLB).
PT RAPP merupakan perusahaan perkebunan Asia pertama di industri yang menerima sertifikasi ini. Standar OLB Grup APRIL untuk sertifikasi perusahaan kehutanan mencakup kegiatan kehutanan dan fasilitas produksi. Mitra pemasok untuk PT RAPP juga berhasil lulus audit berdasarkan standar Chain of Custody-Acceptable Wood dari OLB. Masa Depan yang Berkelanjutan Grup APRIL meluncurkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan pada Januari 2014. Kebijakan baru tersebut menggarisbawahi komitmen Grup APRIL untuk menyeimbangkan kebutuhan dalam menyelamatkan lingkungan dan mengutamakan kepentingan masyarakat setempat, dengan tetap menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Komite Penasehat Pemangku Kepentingan Independen juga diperkenalkan untuk memastikan transparansi dan pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan. Pada Juni 2015, Grup APRIL mengembangkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan sesuai dengan masukan dari SAC dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Grup APRIL juga memperkuat upaya perlindungan hutan dan komitmen konservasi. Termasuk penghapusan deforestasi dari rantai suplai dan penambahan aspek penilaian terhadap Persediaan Karbon yang Tinggi (High Carbon Stock/HCS). Pada prinsipnya, sejak beroperasi Grup APRIL telah bekerja untuk menciptakan pasokan kayu yang berasal sepenuhnya dari hutan tanaman. Mereka terus berupaya memastikan bahwa melestarikan daerah sensitif dari hutan, mengoptimalkan penggunaan lahan dalam konsesi, dan memberdayakan masyarakat lokal. Ini semua dilakukan secara sukarela berdasarkan konsep Nilai Konservasi Tinggi (NKT) sejak 2005. Penilaian ini mengidentifikasi area yang akan disisihkan untuk konservasi dan perlindungan. Mereka juga mengidentifikasi area nonkonservasi untuk perkebunan perusahaan, area perkebunan masyarakat yang dapat digunakan masyarakat secara terus menerus, dan daerah untuk pembangunan infrastruktur. Dari 1 juta hektare lahan, Grup APRIL mengelola 480.000 hektar yang digunakan untuk perkebunan. Sebanyak 51 persen sisanya disisihkan untuk konservasi, lahan masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Komitmen tersebut tertuang secara rinci dalam Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan. Rencana pengelolaan penggunaan lahan milik Grup APRIL untuk konsesi yang dimilikinya secara langsung memenuhi semua kriteria penggunaan lahan dan persyaratan delineasi (petunjuk batasan yang tepat). Hal ini ditetapkan dalam peraturan kehutanan oleh Pemerintah Indonesia.