Demi Menjaga Diri dari Serangan Rusia, Warga Ukraina Diminta Buat Bom Molotov
RIAU24.COM - Penduduk di Kyiv Ibu Kota Ukraina diperintahkan untuk membuat bom molotov. Perintah tersebut datang dari Kementerian Pertahanan Ukraina.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga diri dari serangan Rusia.
Instruksi agar warga membuat bom molotov itu dilakukan usai pasukan militer dan kendaraan lapis baja Rusia disebutkan telah memasuki Ibu Kota Negara Ukraina, Kiev.
Dikutip melalui BBC, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut Rusia telah berada di distrik Obolon, yang berjarak 9 kilometer dari gedung parlemen di pusat Ibu Kota, Kiev.
"Warga yang damai, berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah," imbau Kementerian Pertahanan Ukraina, dikutip melalui BBC, Jumat (25/2).
Kendati demikian, tidak diketahui seberapa banyak jumlah pasukan Rusia yang telah memasuki Kiev. Namun sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan konvoi kendaraan lapis baja melaju di jalanan distrik Obolon.
Sebelumnya, pasukan Rusia dilaporkan telah mencapai pinggiran Kiev pada Jumat (25/2), di mana Ibu Kota disebutkan mendapatkan serangan roket sejak pagi hari.
Disebutkan, pasukan serangan udara dari Angkatan Bersenjata Ukraina tengah bertempur di area-area permukiman Dymer dan Invankiv.
Adapun, Dymer diketahui hanya berjarak 45 kilometer di sebelah utara Kiev, sedangkan Ivankiv berjarak sekitar 60 kilometer di sebelah barat laut ibu kota Ukraina itu.
Militer Ukraina dalam pernyataannya mengklaim telah menghentikan pasukan Rusia di Sungai Teteriv, anak Sungai Dnieper yang mengalir melalui Kiev, dengan meledakkan sebuah jembatan di atas sungai tersebut.
Disebutkan juga oleh militer Ukraina bahwa pihaknya berhasil merebut kembali pangkalan udara Gostomel, yang sebelumnya dilaporkan dikuasai pasukan Rusia setelah invasi dimulai.