Inilah Dampak Negatif Perang Rusia-Ukraina Terhadap Indonesia
RIAU24.COM - Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan.
Perang secara purba di maknai sebagai pertikaian bersenjata. Di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan industri.
Hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti "Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai dunia".
Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Namun kata perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, tetapi sudah bergeser pada kata sifat.
Yang memopulerkan hal ini adalah para jurnalis, sehingga lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, tetapi secara umum perang berarti "pertentangan".
Analis menilai akibat perang antara Rusia dan Ukraina akan mengganggu rantai pasokan pangan.
Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berdampak negatif terhadap rantai pasokan komoditas lunak seperti jagung, gandum, barley dan lain-lain.
Rusia adalah pengekspor gandum utama dunia. Ditambah dengan Ukraina, kedua negara ini menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum dunia.
Selain itu, juga terhadap rantai pasokan komoditas logam seperti tembaga dan nikel.
Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai dampak negatif terhadap indonesia dari peperangan rusia-ukraina ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @teknologi_id . Setidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka