Gambar Memilukan Orang Tua yang Menangisi Tubuh Balita Mereka yang Tak Bernyawa Setelah Serangan Rusia, Jadi Viral
RIAU24.COM - Sebuah gambar memilukan menunjukkan seorang ibu dan ayah berduka atas mayat balita mereka setelah dia terbunuh dalam penembakan Rusia. Kirill, yang berusia 18 bulan, adalah salah satu korban termuda dari serangan Vladimir Putin di Ukraina.
Marina Yatsko dan pacarnya Fedor digambarkan berlari melewati pintu rumah sakit membawa bocah lelaki yang terluka, yang terbungkus selimut berlumuran darah.
Petugas medis berusaha mati-matian untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan. Dalam gambar, Marina yang putus asa bersandar di tubuh putranya sementara Fedor menangis dan menutupi wajahnya. Tragedi itu terjadi di Mariupol pada hari Sabtu – hari yang dimaksudkan untuk keluarga yang tidak bersalah tersebut melarikan diri.
Rusia dan Ukraina menyepakati gencatan senjata sementara di kota-kota terkepung Mariupol dan Volnovakha untuk memberikan waktu bagi warga sipil untuk mengungsi. Tapi itu hancur berkeping-keping ketika pasukan Kremlin dituduh melanggar janji mereka dan terus menembaki daerah itu.
Marina Yatsko, kiri, berlari di belakang pacarnya, Fedor, menggendong putranya yang berusia 18 bulan, Kirill, yang tewas dalam penembakan, saat mereka tiba di sebuah rumah sakit di Mariupol, Ukraina, Jumat, 4 Maret 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)" src="https://metro.co.uk/wp-content/uploads/2022/03/SEI_91634500-1.jpg?quality=90&strip=all&zoom=1&resize=540%2C360" style="height:360px; width:540px" />
Marina berlari di belakang Fedor saat mereka membawa Kirill ke rumah sakit (Foto: AP)
Marina Yatsko dan pacarnya Fedor saling menghibur setelah putranya yang berusia 18 bulan, Kirill, terbunuh oleh penembakan di sebuah rumah sakit di Mariupol, Ukraina, Jumat, 4 Maret 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)" src="https://metro.co.uk/wp-content/uploads/2022/03/SEI_91633519.jpg?quality=90&strip=all&zoom=1&resize=540%2C360" style="height:360px; width:540px" />
Orang tua lain juga kehilangan anak karena Putin dituduh melakukan kejahatan perang (Foto: AP)
Ukraina (Foto: @michaelh992)" src="https://metro.co.uk/wp-content/uploads/2022/03/SEI_91293524.jpg?quality=90&strip=all&zoom=1&resize=540%2C720" style="height:720px; width:540px" />
Asap hitam membumbung di atas Mariupol pada 'hari damai' (Foto: @michaelh992)
Rusia di Mariupol, Ukraina, Jumat, 4 Maret 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)" src="https://metro.co.uk/wp-content/uploads/2022/03/SEI_91638007-1.jpg?quality=90&strip=all&zoom=1&resize=540%2C360" style="height:360px; width:540px" />
Orang-orang berbaring di lantai rumah sakit selama penembakan oleh pasukan Rusia di Mariupol (Foto: AP)
Kesepakatan itu kemungkinan merupakan upaya untuk memberi pasukan penyerang kesempatan untuk mengatur ulang serangan baru, kata pemerintah Inggris. Beberapa hari sebelum kematian Kirill, staf rumah sakit yang sama telah menarik seorang gadis enam tahun yang terluka dari ambulans saat ibunya berdiri sendirian dan tak berdaya.
Beberapa upaya resusitasi dilakukan tetapi dia meninggal. Tidak lama kemudian, seorang dokter melihat langsung ke kamera seorang jurnalis video AP yang diizinkan masuk dan berkata: 'Tunjukkan ini kepada Putin.'
Staf kesehatan yang kelelahan dilaporkan duduk di lantai dalam upaya memulihkan diri sebelum keadaan darurat berikutnya tiba. Presiden Rusia telah dituduh melakukan kejahatan perang karena tentaranya diduga mengebom rumah sakit dan sekolah. Lebih dari 430.000 orang yang terperangkap di Mariupol seharusnya dievakuasi hari ini setelah upaya kedua gencatan senjata diumumkan. Itu terjadi setelah saudara laki-laki berusia lima tahun dari seorang siswi berambut merah muda yang ditembak mati oleh pasukan Rusia meninggal di rumah sakit.