Mengenal Perpustakaan Alexandria yang Konon Lenyap Begitu Saja
Di bawah kekuasaanya, Perpustakaan Alexandria mengalami puncak kejayaan seperti misalnya melakukan penambahan manuskrip, penerjemahan hingga penelitian.
Tak hanya itu, Kaisar Philadelphus (283-246 SM), pernah menyumbang Perpustakaan Alexandria dengan ribuan penerjemah bahasa-bahasa tua.
Upaya penerjemahan manuskrip-manuskrip tua ke kuno ke bahasa Yunani itu malah berhasil mengalihbahasakan kitab Taurat dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani.
Yang cukup mencengangkan, proyek itu ternyata melibatkan 72 juru tulis Yahudi yang secara khusus ditempatkan di Pulau Pharos untuk menyelesaikan penerjemahan selama 72 hari di bawah bimbingan langsung Phalerius.
Sayang, dalam perkembangannya manuskrip-manuskrip yang berada di Perpustakaan Alexandria dikisahkan musnah begitu saja.
Seorang Uskup Agung dalam Gereja Siryani Gregorius Caronus menuduh pasukan pimpinan Jenderal Amr ibn Ash-lah yang memusnahkan jutaan naskah tua tersebut.