Kaitan Mbah Bungkul dengan Masuknya Islam di Surabaya
RIAU24.COM - Dosen Departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR), Adrian Perkasa membeberkan kisah masuknya Islam di Surabaya.
Katanya, sosok yang berperan penting dalam masuknya Islam di Surabaya tak terlepas dari sosok Legenda Mbah Bungkul atau Ki Ageng Mahmuddin pada abad ke-14 dikutip dari cnnindonesia.com.
Masuknya Islam di Surabaya diawali oleh aksi Mbah Bungkul yang dikisahkan mengadakan sebuah sayembara untuk mencari menantu dengan cara melarung buah delima.
Saat sayembara larung delima itu didapatkan oleh Raden Paku atau Sunan Giri yang merupakan tokoh Wali Songo paling terkenal.
Sejak saat itu Islam masuk dan menyebar di Surabaya. Kisah lainnya mengatakan bahwa Mbah Bungkul bahkan sudah ada dan telah memeluk Islam sejak kejayaan Majapahit.
Hal ini merujuk pada Prasasti Trowulan atau Canggu yang dikeluarkan oleh Raja Hayam Wuruk.
Dalam prasasti itu diriwayatkan beberapa desa yang mendapat keistimewaan bebas pajak, mendapat akses ke kerajaan, serta bebas melaksanakan ibadah.
Desa-desa yang memiliki keistimewaan dari Majapahit ini bahkan melaksanakan ibadah lima waktu yang memang berkaitan dengan agama Islam.
Hal itu mengindikasikan bahwa Islam sudah ada di daerah Bungkul sejak masa kejayaan Majapahit pada kekuasaan Hayam Wuruk.