5 Penjahat Keji dari Indonesia Ini Berakhir dengan Hukuman Mati
RIAU24.COM - Berita tentang kriminalitas selalu sukses bikin bulu kuduk berdiri. Di agama apa pun, manusia memang seharusnya tidak memiliki keinginan atau bahkan melakukan kekerasan pada sesamanya. Sebaliknya, kita harus memelihara tali persaudaraan.
Tetapi hal ini tidak berlaku bagi sebagian orang. Entah apa yang merasuki pikiran, berbuat keji menjadi sesuatu yang mudah untuk mereka lakukan. Bahkan, mereka tak segan menghilangkan nyawa saudaranya. Hingga akhirnya tertangkap, hukuman mati menjadi ganjaran atas tindakan mereka. Berikut adalah lima penjahat keji yang kekejamannya pernah bikin heboh Indonesia. Siapa saja?
zxc1
Dukun Ahmad Suradji, ‘gadaikan’ 42 nyawa agar sakti mandraguna
Ahmad Suradji, atau yang mungkin Anda kenal sebagai Dukun AS, merupakan salah satu penjahat yang menggoreskan kisah paling keji di dunia kriminal Indonesia. Hanya demi alasan kesaktian, Dukun AS menumbalkan 42 nyawa wanita di Sumatra Utara.
Petualangan liarnya berakhir setelah hakim Haogoaro Harefa menjatuhkan vonis hukuman mati pada 24 April 1998. Ini setelah adanya bukti penemuan 42 kerangka wanita di Dusun Aman Damai, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Usia para korban juga masih sangat muda, antara 13 hingga 27 tahun. 10 Juli 2008, Suradji tewas setelah tertembus tiga timah panas tim eksekusi dari Brimob Sumatera Utara.
Rio Martil, penjahat kambuhan yang habisi korbannya dengan martil
Dalam melakukan aksinya, Rio Martil tak segan untuk menghabisi para korbannya. Dengan bersenjatakan martil, lima nyawa melayang. Korban terakhir adalah Jeje Suraji, pengusaha sekaligus pengacara. 8 Agustus 2008 dini hari, Rio Martil menjalani hukuman matinya di Banyumas, Jawa Tengah.
Sang gembong narkoba, Freddy Budiman
Narkotika dan obat-obatan terlarang tampaknya menjadi jalan hidup Freddy Budiman. Berkali-kali pria ini terlibat kasus narkoba hingga akhirnya mendapat hukuman mati. Bukan sesuatu yang luar biasa, karena Freddy sendiri mengakui terus menjalankan bisnisnya dari balik jeruji besi.
zxc2
Eksekusi mati Freddy Budiman terlaksana pada tanggal 29 Juli 2016 di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sang gembong narkoba menghembuskan napas terakhirnya setelah tertembus peluru dari tim eksekusi Brimob. Jenazah Freddy Budiman kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak, Surabaya.
Dukun Usep, dari penggandaan uang berakhir kematian
Harta bisa menjadi hal yang berbahaya bagi manusia. Hanya demi menguasai uang para korbannya, Dukun Usep tega meracuni delapan rekannya hingga meregang nyawa. Demi menghilangkan jejak, Usep kemudian mengubur lima korbannya dalam satu lubang.
Peristiwa ini terjadi di tahun 2007 silam. Setelah mendapatkan vonis mati, tim eksekusi menembakkan tiga peluru di jantung Usep pada tanggal 18 Juli 2008, di tengah dinginnya malam di kawasan Hutan Lebak.
Sang legenda kriminalitas Indonesia, Kusni Kasdut
Waluyo, alias Kusni Kasdut, adalah penjahat keji yang sangat terkenal. Meski sebelumnya adalah seorang pejuang yang melawan penjajahan Belanda, kekejaman Kusni Kasdut tak bisa terlupa begitu saja.
Kusni Kasdut, mantan pejuang yang jadi kriminal. [sumber gambar]Serangkaian kejahatan dengan pembunuhan ia lakukan di era 60-an. Korban pertamanya adalah Ali Bajhened, keturunan Arab yang kaya raya. Kusni Kasdut juga terlibat dalam pencurian benda seni di Museum Gajah pada 31 Mei 1961, serta menjadi eksekutor yang menghilangkan nyawa seorang petugas museum. Meski membagikan hasil rampokannya kepada orang-orang miskin, kejahatannya tak bisa mendapatkan toleransi. Kusni mendapat hukuman mati atas perbuatannya dan dieksekusi pada 1980.
Hukuman mati memang sarat kontroversi. Namun untuk sistem hukum Indonesia, ini bisa menjadi tindakan yang sah dan setimpal dengan melihat rekam jejak penjahat. Bila hakim menganggap terpidana terlalu keji, bersiaplah untuk vonis hukuman mati.