Ancaman Elon Musk yang Memaksa Karyawan Twitter Untuk Kembali ke Kantor, Memicu Pertengkaran Dengan Miliarder Asal Australia
RIAU24.COM - Miliarder Elon Musk terlibat pertengkaran di Twitter dengan orang terkaya ketiga di Australia pada hari Jumat (3 Juni) tentang mengakhiri kebiasaan era pandemi yakni bekerja jarak jauh.
Dalam email internal minggu ini, kepala eksekutif Tesla mengatakan "semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu", dan "jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri."
zxc1
Tentu saja, kebijakan tersebut mengundang kritik dari para pendukung pekerja tentang potensi paparan virus corona.
Salah satu pendiri pembuat perangkat lunak manajemen proyek Australia Atlassian, Scott Farquhar, menertawakan arahan dalam serangkaian tweet sebagai "seperti sesuatu yang keluar dari tahun 1950-an".
Kebijakan "bekerja dari mana saja" di perusahaan yang terdaftar di AS adalah "kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan kami", katanya.
"Kami mengarahkan pandangan kami untuk mengembangkan Atlassian menjadi 25 ribu (ribu) karyawan pada TA 26," Mr Farquhar menyimpulkan.
Mr Musk membalas: "Kumpulan tweet di atas menggambarkan mengapa resesi melayani fungsi pembersihan ekonomi yang vital".
zxc2
Pertukaran itu tidak biasa bagi Musk, yang sering menggunakan Twitter untuk membuat pernyataan yang tidak menyesal tentang subjek sensitif.
Di Silicon Valley, banyak perusahaan teknologi pindah bekerja ke rumah selama pandemi Covid-19, sementara yang lain telah menetapkan tanggal untuk kembali ke kantor hanya untuk mendorong mereka kembali ketika wabah baru telah terjadi.