Foto Seorang Balita Afghanistan yang Berhasil Selamat Dari Gempa, Membuat Netizen Terharu
RIAU24.COM - Afghanistan, negara dengan masa lalu dan masa kini yang penuh kekerasan, mengalami gempa bumi yang disebut-sebut paling mematikan dalam dua puluh tahun terakhir. Menurut beberapa laporan, hampir 1.000 orang telah kehilangan nyawa mereka, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena lebih banyak laporan diterima dari daerah-daerah terpencil.
AFP
Menambah tragedi itu, bantuan penyelamatan tidak dapat membuat semua orang terjebak di bawah puing-puing karena daerah-daerah yang terputus dari kota-kota utama. Lebih buruk lagi, hujan deras telah mengganggu operasi penyelamatan. Seluruh desa telah dihancurkan.
Fakta bahwa Afghanistan telah terlibat dalam salah satu krisis kemanusiaan paling serius dalam sejarah dunia, gempa ini mungkin dianggap sebagai murka Tuhan oleh sebagian orang. Di tengah semua kehancuran ini, sebuah gambar memilukan telah muncul - seorang anak kecil tanpa orang tua tertutup debu. Gambar menunjukkan balita berdiri di depan rumah bata yang hancur.
"Anak kecil ini mungkin satu-satunya anggota keluarganya yang masih hidup. Penduduk setempat mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan anggota keluarganya yang masih hidup. Dia terlihat seperti bayi berusia 3 tahun," demikian bunyi cuitan yang dibagikan oleh seorang jurnalis Afghanistan bernama Sayed Ziarmal Hashemi.
Laporan juga menunjukkan bahwa keadaan akan menjadi lebih buruk bagi negara yang diperintah Taliban karena akan ada kekurangan makanan dan kurangnya akses ke peralatan penyelamatan. Selain mereka yang meninggal dunia akibat gempa, banyak pula yang mengungsi dan tidak punya tempat tinggal. "Banyak orang meminta sumbangan dan bantuan. Kami berharap dapat menemukan dan menciptakan cara untuk membantunya dan banyak korban lainnya," bunyi tweet lanjutan dari Sayed.
Dia juga membagikan halaman GoFundMe di utas - "Untuk saat ini, kami telah membuat cara untuk menyumbang bagi para korban."
Orang-orang turun ke bagian komentar untuk mengungkapkan betapa patah hati mereka dan menyampaikan belasungkawa mereka kepada Afghanistan.
"Air mata untuk Afghanistan. AS harus mengalihkan pengeluaran perang Ukraina ke Afghanistan serta melepaskan blokade di bank mereka," tulis pengguna lain.
"Ini semua kehendak Allah untuk menempatkan bencana ini pada bangsa ini dan dialah yang akan membantu orang-orang ini," kata pengguna ketiga yang membawa kita ke titik tentang orang-orang beragama yang percaya bahwa ini adalah tindakan Tuhan karena kondisi negara yang tidak bersahabat.
"Pada usia 3 tahun, dia telah melalui hidup dan mati, semoga Allah memberkati dia dengan cinta dan perhatian, seiring waktu dia akan tumbuh dan sembuh, tetapi untuk sekarang Allah, tolong buat dia melupakan semua yang telah dialami oleh jiwa kecil yang malang ini. lewat tolong ? Allah memberkati," ratap pengguna lain.