Komunitas Muslim Australia Sebut Twitter Gagal Mengambil Tindakan Terhadap Akun yang Membawa Kebencian
RIAU24.COM - Komunitas Muslim yang tinggal di Australia menuduh Twitter gagal mengambil tindakan terhadap akun-akun yang membawa kebencian di platformnya.
Mengutip manifesto ekstremis yang membunuh 77 orang di Norwegia pada 2011, sebuah kelompok advokasi komunitas telah mengajukan pengaduan terhadap Twitter ke Komisi Hak Asasi Manusia Queensland.
Kelompok tersebut mengklaim bahwa sebagai platform publikasi, Twitter bertanggung jawab atas konten yang diposting oleh akun sayap kanan terkait dengan insiden di Norwegia.
Komentar di akun tersebut menyebut Islam sebagai berikut, ‘sekte yang paling kejam dan sesat secara seksual’, ‘Ramadhan berarti membunuh orang-orang kafir,’ dan menuduh bahwa Al-Qur’an harus disebut sebagai ‘buku pegangan teroris’.
Komentar ini belum dihapus oleh Twitter meskipun ada beberapa permintaan dari komunitas Muslim di Australia yang menyebut platform tersebut diskriminatif karena menolak mengambil tindakan terhadap konten kebencian.
Menanggapi permintaan komunitas, Twitter mengatakan akun sayap kanan dinilai konsisten dengan kebijakan mereka.