Sebelas Orang Tewas Dalam Serangan Rudal Rusia di Pusat Perbelanjaan Ukraina
Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Kyiv, mengatakan sekitar setengah dari mereka yang terluka menerima perawatan di rumah sakit.
"Warga Ukraina mengatakan bahwa tidak ada target strategis yang bisa menjadi sasaran dalam serangan ini. Yang kami tahu adalah bahwa jembatan kota kemarin dihantam oleh peluru Rusia, menurut militer Ukraina, dan setidaknya satu tewas dan lima lainnya terluka," kata Stratford.
Gambar-gambar mengerikan dari pusat perbelanjaan beredar di media sosial, Stratford mengatakan "Kremlin memberi tahu dunia bahwa mereka berusaha menghindari korban sipil dalam perang ini. Kremenchuk sekitar 200 km dari garis depan selatan, dan jaraknya sama ke timur,” katanya.
Walikota Vitaliy Maletskiy menulis di Facebook bahwa serangan itu "menghantam daerah yang sangat ramai, yang 100 persen dipastikan tidak memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata".
Serangan itu memicu kecaman dari pejabat Ukraina di seluruh dunia, termasuk menteri luar negeri Dmytro Kuleba, yang menyerukan lebih banyak persenjataan berat untuk dikirim ke Ukraina dan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia. Serangan itu terjadi saat Rusia melancarkan serangan habis-habisan terhadap benteng terakhir Ukraina di provinsi Luhansk, Ukraina timur, "mencurahkan api" ke kota Lysychansk dari darat dan udara, menurut gubernur setempat.
Pasukan Rusia tampaknya meningkatkan serangan jarak jauh di negara itu setelah memaksa pasukan Ukraina keluar dari kota tetangga Severodonetsk dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, para pemimpin Barat terus berjanji dengan teguh dan terus mendukung Kyiv.