Penambang Emas di Kanada Temukan Mumi Bayi Mammoth Berbulu Berusia 35.000 Tahun
RIAU24.COM - Penambang emas asal Kanada menemukan mumi bayi mammoth yang sudah berusia 35.000 tahun ketika ia menggali di Kanada utara tepatnya di Eureka Creek.
Mumi bayi mammoth ini adalah temuan mamalia terlengkap yang ditemukan di Amerika.
Grant Zazula, ahli paleontologi untuk wilayah Yukon Kanada menyebutkan bahwa temuan itu merupakan salah satu mumi hewan zaman es yang paling luar biasa yang pernah ditemukan di dunia.
“Dia sempurna dan dia cantik,” ungkapanya kepada Canadian Broadcasting Corporation yang dikutip dari The Guardian.
“Dia punya belalai. Dia memiliki ekor. Dia memiliki telinga kecil yang mungil. Dia memiliki ujung batang kecil yang dapat dipegang di mana dia bisa menggunakannya untuk mengambil rumput,” lanjut Grant.
Grant menggambarkan penemuan itu sebagai penemuan paling penting dalam paleontologi di Amerika Utara. Dengan sebagian besar kulit dan rambut yang utuh, para pejabat mengatakan temuan itu menempati peringkat sebagai mamalia mumi paling lengkap yang ditemukan di benua itu.
Mammoth berbulu tersebut diyakini berusia lebih dari satu bulan ketika dia meninggal. Tubuhnya membentang sepanjang 140cm, dan dia sedikit lebih panjang dari satu-satunya bayi mammoth berbulu lainnya yang ditemukan di Siberia pada tahun 2007.
Penemuan itu dilakukan di wilayah tradisional Trʼondëk Hwëchʼin First Nations. Pada upacara awal pekan ini, para tetua menamai anak mumi itu Nun cho ga, yang berarti ‘bayi hewan besar’ dalam bahasa Hän.
"Luar biasa," kata sesepuh Tr'ondëk Hwëch'in Peggy Kormendy dalam sebuah pernyataan. “Saya terengah-engah ketika mereka melepas terpal,” ungkapnya saat membantu mengambil mumi tersebut.
Grant menyebutkan telepon dari perusahaan pertambangan datang pada hari libur resmi di wilayah tersebut, membuat ia dengan cepat untuk melacak seseorang di daerah tersebut yang dapat melakukan perjalanan ke lokasi untuk melihat temuan tersebut.
Dia akhirnya melacak dua ahli geologi di wilayah tersebut. "Dan hal yang menakjubkan adalah, dalam waktu satu jam dari mereka berada di sana untuk melakukan pekerjaan, langit berubah menjadi hitam, petir mulai menyambar dan hujan mulai turun," kata Grant. "Jadi jika mumi tidak diambil pada saat yang tepat mungkin ia sudah hilang dalam badai,” lanjutnya.
Ahli geologi yang menemukan mumi tersebut menyebutkan bahwa ia menemukan sepotong rumput di perutnya, yang menandakan bahwa saat-saat bayi mumi itu mati ia sedang merumput di wilayah yang liar dimana banyak sekali kuda liar, singa gua dan bison raksasa.
Kondisi mumi yang hampir terawetkan dengan sempurna menunjukkan bahwa dia mungkin terjebak dalam lumpur sebelum akhirnya membeku di lapisan es selama zaman es.
“Dan peristiwa itu, dari terjebak dalam lumpur hingga terkubur sangat, sangat cepat,” katanya.
Berhari-hari setelah penemuan itu, kegembiraan belum memudar. "Ini akan memakan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk meresapi penemuan ini," kata Zazula.
"Dan itu akan memakan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu dan berbulan-bulan bekerja dengan Tr'ondëk Hwëch'in untuk memutuskan apa yang kita lakukan dan pelajari dari ini," lanjutnya.