Kisah Seorang Pertapa Asal Jepang yang Menghabiskan Waktu Hingga 29 Tahun Sendirian Di Pulau Tropis, Jadi Viral di Media Sosial
Namun, pada tahun 2018, seorang nelayan setempat menemukannya tidak sadarkan diri di pantai. Dokter diberitahu, dan Nagasaki dibawa ke rumah sakit untuk perawatan karena kesehatannya menurun dengan cepat. Dia kemudian dipindahkan dari pulau itu, dan ceritanya menjadi viral.
Dilansir dari New York Post, Alvaro Cerezo, yang mendokumentasikan orang-orang yang terbuang di pulau dan menjalankan sebuah perusahaan bernama Docastaway yang mengantar turis ke pulau-pulau terpencil untuk hidup benar-benar sendiri, mencatat perjalanan Nagasaki. Tepat setelah dirawat di rumah sakit, pemerintah memberinya kamar tidur dan "uang yang sangat sedikit" untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Nagaski tidak dapat mendapatkan banyak teman karena kurungan selama pandemi virus corona.
Dalam sebuah posting blog, Cerezo menulis, "Kamar kecilnya menjadi seperti pulau terpencil di mana dia bisa mengisolasi dirinya sendiri, karena itu adalah satu-satunya tempat di mana dia bisa hidup tanpa pakaian dan merasa bebas seperti yang dia alami selama 29 tahun terakhir."
Untuk mengisi waktu, Nagasaki sering mengumpulkan sampah dari jalan tetapi menjadi frustrasi dengan jumlah polusi yang diciptakan oleh penduduk kota, menurut Cerezo. "Dalam masyarakat klasik seperti Jepang, hampir tidak ada orang yang bisa memahami cara hidup eksentrik mereka atau keinginan ekstrem mereka untuk hidup telanjang di pulau terpencil," kata Cerezo.
Pertapa Jepang" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jul/Screen-Shot-2022-07-01-at-33002-AM_62be1d0d9342f.png?w=725&h=725&cc=1" style="height:725px; width:725px" />