Monok, Menu Ayam Kaum Miskin Filipina yang Terbuat Dari Sisa Sampah Makanan
Loida menggunakan sisa ayam dari hotel, mengupas dagingnya, memasaknya kembali dan menjualnya dengan murah hanya 15 Peso sekitar Rp 4.600 per piring di Tondo.
Tondo merupakan salah satu daerah kumuh paling miskin di Manila, di mana warganya kerap mengais makanan yang dibuang dari tempat sampah.
Loida membeli ayam sisa dari hotel yang biasanya tidak dipakai lagi karena sudah diambil sarinya sebagai kaldu.
"Jadi sisa daging bekas mereka olah bukannya dibuang, malah dijual kepada petugas pengiriman untuk mendapatkan uang tambahan. Ini pekerjaan sampingan para juru masak hotel," imbuh Loida.
"Awalnya ada yang bilang olahan monok (ayam pedas yang dimasak dua kali) yang saya buat itu kotor, tapi dengan begini mereka yang kurang beruntung bisa mencicipinya, dan lebih sedikit makanan terbuang karena bahan makanan itu masih bersih," tambahnya.
Sebelum diberlakukannya lockdown di Filipina, Loida rutin mengangkut gerobak dorong birunya yang diisi dengan kantong plastik berisi ayam, rempah-rempah, botol saus, dan tabung gas untuk memasak melalui gang-gang sempit, sebelum mendirikan toko di persimpangan jalan yang ramai.