Ratusan Warga Protes Atas Kematian 'Tak Wajar' Pria Kulit Hitam, Pemerintah Ohio Umumkan Darurat Jam Malam
RIAU24.COM - Kota Akron, Ohio, AS telah mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di pusat kota setelah ratusan pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan untuk mengecam pembunuhan polisi terhadap seorang pria kulit hitam.
Walikota Daniel Horrigan mengumumkan jam malam pada pukul 9 malam-6 pagi dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, mengatakan bahwa protes damai menuntut keadilan bagi Jayland Walker telah meningkat dan menyebabkan "kerusakan properti yang signifikan".
“Mengingat kerusakan yang terjadi dan untuk menjaga perdamaian di komunitas kami, saya telah menyatakan ini keadaan darurat, menerapkan jam malam dan membatalkan pesta kembang api yang dijadwalkan malam ini,” kata Horrigan dikutip dari reuters.
Demonstran lakukan unjuk rasa pada hari Minggu untuk menyerukan keadilan bagi Walker, yang ditembak mati oleh polisi pekan lalu di kota Rust Belt dalam insiden lain kekerasan polisi yang mematikan terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Konferensi Pers di Ohio oleh pihak Keluarga/Screenshot (Reuters)
Dikutip dari reuters, Ini adalah protes keempat dan terbesar dalam beberapa hari, dan terjadi beberapa jam setelah rekaman kamera tubuh atas pembunuhan Walker dirilis, dimana polisi menembakkan puluhan tembakan saat mereka mengejar pria berusia 25 tahun itu setelah dia melarikan diri dari pemberhentian lalu lintas.
Polisi mengatakan Walker merupakan ancaman mematikan bagi petugas.
Tetapi para advokat mengatakan pembunuhan itu tidak dapat dibenarkan, oleh Derrick Johnson, Presiden kelompok hak-hak sipil AS yang berpengaruh, National Association for the Advancement of Colored People (NAACP), menyebutnya: “Pembunuhan. Titik kosong.”
Menurut pihak kepolisian, Walker ditembak mati oleh polisi di tempat parkir pada pagi hari tanggal 27 Juni.
Dikutip dari Aljazeera, Polisi mengatakan bahwa petugas telah berusaha menghentikan mobil Walker sekitar pukul 12:30, karena pelanggaran lalu lintas yang tidak ditentukan. Mereka mengatakan Walker menolak untuk berhenti dan mereka mengejarnya.
Pada konferensi pers pada hari Minggu (2/7), Kepala Polisi Steve Mylett mengatakan lebih dari 60 luka ditemukan di tubuh Walker tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan tepat berapa banyak peluru yang ditembakkan petugas dan berapa kali Walker dipukul.